"Le lu gapapa kan?"
"Iya gue gapapa hahaha...."
Semua orang yang bertanya tentang hal itu pasti akan dijawab seperti ini. Tapi sejujurnya, bohonglah kalo nggak sedih.
Ikhlas itu harus. Tapi, hati wanita mana yang kuat.
Hati terus menerus menyalahkan keadaan dan wanita tersebut, Tapi, kemudian hati yang lain berbesar hati menenangkan bahwa wanita itu tidak bersalah karena telah dipilih.
Dalam kondisi ini, hanya ingin mengatakan kepadamu secara tersirat...
Terima Kasih...
Karena telah saling mengenal selama ini...
Karena telah terpilih menjadi pendamping idaman selama ini....
Karena telah membuat berusaha untuk menjadi wanita muslimah yang lebih baik...
Karena telah mengajarkan memaafkan itu adalah hal yang baik....
Bodoh memang, walaupun sudah lebih dari dua tahun tidak bertemu tapi belum ada yang bisa menggantikan.
Kesedihan sejatinya ialah bukan karena kehilangan sesuatu hal yang semu tapi, karena kehilangan sesuatu yang memang sudah digariskan. Tapi, kesekian kalinya harus terus bersabar...yang terbaik menurutmu belum tentu yang terbaik menurut Allah....
Doa yang terbaik untukmu dan untuk engkau temanku. Sampai kapanpun, tidak akan pernah membencimu....
02 Juli 2015, Kayu Putih, Jakarta Timur
"Dan tetakdir menjalani segala kehendakmu, Ya Rabbi.... Ku berserah kuberpasrah.... Hanya padamu, Ya Rabbi" (Opick ft. Melly Goeslaw-Takdir)
maaf kalo NGGAK JELAS!!!
curahan hati si mata sipit yang demen ngakak
Thursday, July 2, 2015
Thursday, June 6, 2013
The Luckiest Woman
Hari ini aku
ingin mengulas sedikit tentang kejadian dua hari yang lalu. Mungkin kalian bisa
sedikit membantuku apa arti dari semua pesan yang Allah berikan kepadaku lewat
perantara seorang teman ini.
Saat itu,
aku menagih janji temanku yang ingin menceritakan tentang alurnya sesampainya
aku di kampus. Setelahnya, temanku menyodorkan sms tersebut. Sms tersebut
berupa penjelasan dari lelaki yang dikejar-kejarnya dari dahulu kala. Lelaki
yang membuat dia sering galau hebat dan membuat semua orang sibuk
menerka-nerkanya lewat sosial media. Itulah yang aku tangkap dari temanku ini.
Lewat sms
tersebut, lelaki tersebut menjelaskan maksud hatinya yang tidak sama dengan
temanku. Selain itu, melalui sms tersebut juga, lelaki tersebut secara gamblang
mengungkapkan sosok wanita yang ia sukai dan sedang ia dekati saat ini yang
notabene juga merespon dan memiliki perasaan yang sama.
Kau tahu
disaat seperti ini, aku tertegun dan sibuk berusaha menempatkan diri. Sebagai
teman yang baik, aku cukup prihatin dengan keadaan yang diterima temanku itu.
Walau bagaimanapun, aku tahu benar temanku tersebut sudah menyimpan perasaan
tersebut sejak lama dan berharap sangat besar untuk lelaki tersebut.
Tetapi,
sebagai seorang wanita, aku ingin mengatakan betapa beruntungnya wanita
tersebut. Beruntung karena lelaki yang ia inginkan justru merespon hal yang
sama.
Dan tanpa
sadar rasa iri ini timbul dalam diri ini...
Monday, June 3, 2013
Berusaha tiada henti
“Bule, aku
lagi disini. Dateng aja ya?”
“.......”
Percakapan
ini terjadi ketika aku sedang ingin mengembalikan barang seorang teman. Bisa
dibilang pertanyaan itu merupakan pertanyaan yang lama dan sulit kujawab. Karena,
ketika aku berada disana maka besar kemungkinan diri ini untuk bisa bertemu
dengannya, lelaki idamanku. Ketika diperjalananku menuju kesana, kulihat gedung
itu melihat temanku menungguku didepan pintu sambil berpikir dalam benakku
bahwa banyak kemungkinan bahwa kau berada diantara tembok gedung kokoh
tersebut. Sibuk mengatur dan menata terobosan yang akan kau buat untuk kampus
tercinta.
“Bule nggak
mau masuk dulu dan ketemu dulu.”
“Nggak usah,
ada ayahku lagi nunggu hehehe....”
Mungkin itu
merupakan jawaban terbodoh dan termunafik yang kesekian kalinya aku buat dan
aku karang dengan mulut ini. Bodoh karena aku melewati kesempatan baik ini
untuk bertemunya. Mungkin apabila kesempatan itu datang ke beberapa temanku,
mereka tidak akan melewati kesempatan untuk bisa bertemu langsung dengan lelaki
idamannya dan langsung mengiyakan. Tetapi, lagi-lagi aku menolaknya. Aku terlalu
takut. Sangat takut. Takut apabila aku bertemu dengannya maka, hati ini kembali
melunak dan kembali berharap dengan harapan yang kemungkinan sulit terealisasi.
Takut apabila perasaan ini kemudian akan melambung tinggi disertai pengharapan
yang sia-sia. Sambil menjauh dari gedung itu, aku terus menatap ke bawah dan
berdoa semoga keputusan yang aku ambil ini benar adanya.
Kemudian,
sms itu datang...
“Bule ada
yang nanyain lu, ni”
“Siapa?”
“Si itu. Tiba-tiba
nanyain lu coba.”
“Boong kan
lu ya? Hahaha”
“Ngapain gue
boong sih? Orang gue lagi sendirian tiba-tiba dia nanyain lo”
“Emang
nanyainnya gimana?”
“Katanya bule
kemana? Terus gue jawab lu lagi ngoven rumput”
“Mungkin
gara-gara lu dulu keseringan nempel sama gue kali hahaha...”
Kuusahakan
untuk mengalihkan pembicaraan itu. Kalau kalian tanya apakah aku senang
mendapatkan sms tersebut maka akan aku jawab ya, bahkan sangat senang. Kalian
tahu, ketika temanku tersebut menyebut namanya, Mulutku langsung tersenyum
lebar, Dadaku langsung berdebar-debar kegirangan. Tapi, lagi-lagi aku harus
menjejak bumi lagi. Bahwa, dia terlalu hebat dan terlalu baik. Bahwa, banyak
wanita yang juga ia beri kasih sayang yang sama seperti itu dan kemudian hanya
ia anggap sahabat dan keluarga.
Ya Allah, Bagaimana
ini? Bahkan saat ini walaupun tiga bulan lamanya aku menjauh dari kampus, aku
bahkan belum bisa menjauhkan perasaan ini...
Monday, May 13, 2013
Nothing special
Kalian tahu, tidak ada yang spesial hari ini selain telat
bangun buat berangkat magang, Cuma bisa sarapan pop mie di tempat magang,
diketawain orang kantor magang gara-gara pake metode kuno buat ngitung volume
tanaman (maaf saya masih berstatus mahasiswa), dan lampu kantor yang
kedap-kedip nggak jelas (atau ternyata gosip-gosip ada penunggunya itu
benar?!?)
Hari ini lagi-lagi telat bangun gara-gara nonton dvd film
korea yang penasaran pengen benget ditonton dari bahela, Iris II. Salah satu
yang bikin ni orang pingin banget nonton nih filem karena ada Yoon Doo Joon “Beast”.
Ah...opppaaaa ganteng banget sih kamu. Hahahaaa...
Mungkin ada ulasan dikit
nanti pas selesai nonton walaupun nggak tahu hari itu kapan (maaf cuma bisa janji-janji
buaya)
Hari ini pingin ke lapangan, udah nawaitu banget pas dari
rumah. Tapi, ternyata hari itu lagi-lagi nggak bisa tereleasasi di penghujung
magang yang tinggal tiga minggu ini. Pokoknya, minggu ini harus tereleasasi
dikit, amin... (sambil nangis dalam hati)
Kalian tahu, hari ini ayah dan ibu ni orang pulang dari
umroh. Pas banget tadi sang kakak ngesms menghimbau bahwa tadi pas berangkat,
ayah dan ibu ini orang baru sampe rumah. Mudah-mudahan doa mereka di Mekkah
dihijabah oleh Allah dan menjadi umroh yang mabrur.
Selain doa itu juga, mudah-mudahan sesampainya dirumah si
mama hygienis (maaf ini bukan promosi sunlight) nggak ngomel-ngomel ngeliat
rumah tercintanya berantakan dan cucian numpuk yang nggak dicuci atau
disetrikain sama dua anak perempuannya ini.
-Tanpa dimintapun, orang tua selalu mendoakan anaknya
disetiap sholatnya (mama)
Wednesday, May 1, 2013
Penciutan nyali...
“Baru buat proposal kan ya? Belum tentu disetujui?” Sambil senyum
sinis manager sialan itu mengatakan kata-kata ledekan itu. Coba tolong diterka
sebenarnya yang harusnya ngomong hal itu siapa?!?
Okeh, hal ini berawal dari suatu proyek yang ni orang terima dari
atasan magang. Boleh dibilang sangat bersyukur. Ini ialah proyek pertama ni
orang diluar tugas-tugas kuliah. Sempet bimbang saat itu, karena, saat ini
sedang ngejar kelulusan. Tapi, lagi-lagi banyak pertimbangan yang dipikirkan.
Salah satunya, ingin sekali bekerja di kontraktor ini. Bukan apa-apa, terserah
banyak orang yang bilang kalo perusahaan kontraktor ini masih newbie atau apa.
Tapi, walaupun masih newbie, proyeknya udah segunung. Kelebihan dari perusahaan
ini, perusahaan ini dipimpin sama orang sangat hebat di dunia golf, ramah, dan
paling enak untuk berguru. Jujur, disini ni orang sama sekali nggak digaji
(maaf lagi-lagi ni orang mempermasalahkan hal ini, tapi, hanya sekedar
menekankan), tapi keramahan dan suasana bersahabat yang membuat ni orang betah
disini. Kalo boleh jujur, impian ni orang saat ini setelah lulus nanti ialah
masuk ke kontraktor ini dan berguru sebanyak-banyaknya dari sang konsultan.
Itulah alasan ni orang menyetujui mengambil proyek itu.
Kalian tahu, pertama kali dapat proyek ini, rasanya sangat senang.
Karena, hotel ini skala bintang 5. Ni orang juga sama sekali nggak meragukan
hal itu karena, banyak artis luar negeri yang nginep disana setiap mau konser
di jakarta dan banyak penyanyi yang menyelenggarakan pernikahannya di hotel
ini. Pertama kali diajak survey, ternyata ada empat lokasi yang luas di hotel
itu yang akan direnovasi tamannya. Tadinya sempet kaget dan bingung. Lagi-lagi
juga mendadak ciut. Tapi inget banget waktu itu sang konsultan bilang
“Ayo,riska! Ini hotel bintang 5 lho! Kamu harus pede!” Hanya bisa berkata dalam
hati “Bismillah, Ya Allah semoga tidak mengecewakan!”
“Ris, yang terpenting dari suatu proyek ialah fokus dan tepat waktu”
Kata-kata itu terus terngiang. Kalian tahu, di minggu pertama, progress sama
sekali tidak ada. Ni orang takut banget kalo-kalo sang konsultan datang dan ni
orang belum bisa menyerahkan apa-apa. Ketakutan itu akhirnya terbukti. Hari
sabtu ketika sang konsultan melakukan pengawasan mingguannya, ketika ia pertama
kali menginjakkan kaki ke kantor setelah dari lapangan, ketika ngeliat muka ni
orang di kantor, dia langsung ngomong “Ris, udah sampe mana desainnya?”.
Entahlah, raut mukanya (Atau mungkin saat itu perasaannya sedang tidak enak)
langsung berubah saat itu juga. Sejak saat itu juga ni orang merasa tidak enak.
Maaf untuk yang ini, tapi, setelah beberapa kali kesana ni orang semakin meragukan akan kesan
bintang 5 itu. Entahlah, tapi, dari bangunan yang cukup tua, penataan taman
yang nggak estetik sama sekali, Kolam renang yang udah out of date, dan yang
paling penting mereka nggak nyimpen siteplan
hotel mereka sendiri!!! Ada site plan,
tapi, ternyata nggak berskala!! Dan yang paling menyedihkan lagi, Siteplan itu jauh beda dari yang
sebenarnya setelah di ground check!! Mau nangis rasanya...
Saking merasa bersalahnya, akhirnya ni orang ngebut bikinnya.
Pengukuran juga murni hanya pake meteran tanpa ada GPS atau segala macam alat
canggih yang biasa dipake untuk survey. Ni orang sampe mengurungkan niatnya
untuk ngelab ngambil data rumput yang dijadwalkan minggu ini. Hampir setiap
hari selalu nyempetin untuk datang. Berasa banget sampe rumah Cuma tidur bentar
dan besok paginya musti balik magang lagi.
“Ris, sebenarnya kita juga nggak boleh terlalu banyak berharap juga,
soalnya kayaknya hotel itu lagi nggak ada duit.” Tadinya, ni orang tidak
terlalu menghiraukan akan kata-kata itu. Sampai suatu ketika, hari ini, manager
hotel itu, langsung melayangkan kata-kata itu. Mendadak hati ini membatin,
nyali ini makin ciut, kemungkinan terburuk terus terfikir dalam otak. Maaf
saja, bukannya apa-apa, terlihat sekali orang ini meremehkan diri ini. Maaf saja,
kalau berani makin nyolot rasanya sumpah serapah ini akan keluar dan mengatai
hotel sialan itu.
“Maaf saja bapak manager yang terhormat, saya juga tidak berharap
mendandani hotel bintang 5 yang kumuh ini...”
Friday, April 26, 2013
Pengusikan hati
“Le, lu
digaji nggak disana?”
Pertanyaan tersebut terus terngiang-ngiang dan terpikir dalam diri
ini. Pertanyaan yang tadinya biasa saja tapi sedikit demi sedikit mulai
merangkak mengusik....
Awalnya hanya papa yang sempat berfikir seperti itu. Mungkin karena
pengalaman di tempat kerja papa dulu sebelum pensiun membuat papa berfikir
seperti itu.
Namun, pertanyaan itu lagi-lagi mulai berdatangan dan menyerbu. Dari
teman-teman bahkan, dari sesama pekerja di lapangan. Lagi-lagi pertanyaan ini
tidak hanya sekedar pertanyaan, tapi juga perbandingan. Lagi-lagi, pertanyaan
tersebut mengusik. Pekerjaan yang dari senin hingga sabtu terus aku lakukan.
Kadang-kadang, rasanya membosankan, bosan dengan pekerjaan. Bosan karena
terus-terusan harus berkutat di depan laptop merangkai kata-kata yang harus
dipersiapkan untuk menyongsong masa depan.
Tapi, untuk kali ini mama yang bijak langsung berkata bahwa aku
lagi-lagi tidak boleh mempermasalahkan hal itu. Yang penting saat ini ialah
untuk magang ini, aku diterima disini. Dan makna dari kata-kata nasihat mama
yang terakhir “nadya harus ikhlas ngejalaninnya.” Mendengar nasihat bijak dari
mama, lagi-lagi aku merubah mindset ini. Aku hanyalah mahasiswa magang,
walaupun disini status pekerja. Mahasiswa magang bukanlah untuk berorientasi
pekerja dengan gaji selangit, tapi orientasiku yang sebenarnya ialah “Meraup
ilmu yang sebanyak-banyaknya dari dunia kerja”
Kemudian, aku lapangkan hati dan pikiran ini. Untuk saat ini, aku akan
mencoba bersabar. Bersabar untuk mendapatkan ilmu sebanyak-banyaknya. Bersabar
untuk merangkak sedikit demi sedikit menggapai impian dan passion yang aku
inginkan
-Jadi mahasiswa magang nggak
boleh kapitalis (Best Friend, Muhammad Umar Alfaruqi)
Subscribe to:
Posts (Atom)