Melewatkanmu di lembaran hariku
Selalu terhenti di batas senyumanmu
Walau berakhir cinta kita berdua
Hati ini tak ingin dan selalu berdusta
Lupakanmu takkan mudah bagiku
Selalu ku coba namun aku tak mampu
Membuang semua kisah yang telah berlalu
Di sudut relung hatiku yang membisu ku merindukanmu
Harusnya ku telah melewatkanmu
Menghapuskanmu dari dalam benakku
Namun ternyata sulit bagiku
Merelakanmu pergi dari hatiku
Selalu ingin dekat tubuhmu
Namun aku tak bisa karena kau telah bahagia
Harusnya ku telah melewatkanmu
Menghapuskanmu dari dalam benakku
Namun ternyata sulit bagiku
Merelakanmu pergi dari hatiku (hatiku)
Selalu ingin dekat tubuhmu
Namun aku tak bisa, namun aku tak bisa
Karena kau telah bahagia
Tuesday, November 20, 2012
Wednesday, November 7, 2012
Thank's For Allah and Good Luck For You
Ditengah kesibukan mencari literatur buat tugas (Bener-bener minggu pertama aja udah ada tugas *plak), mata ini kemudian berusaha untuk sekian kalinya kembali terjaga untuk kembali mulai merekam hal-hal penting yang terjadi hari ini. Semoga ini bisa menjadi bahan memori yang tidak akan lekang waktu...
"Terima kasih, Ya Allah...hari ini engkau mengabulkan satu persatu doaku yang aku ucapkan kemarin. Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Tidak ada keraguan atas segala hal kepadamu....
Ya Allah, Hari ini kau kabulkan doaku yang pertama, tepat hari ini, setelah penantian lama kali ini aku bertemu dengan temanku itu, teman yang sangat aku kagumi, dipertemuan yang tidak terduga itu. Waktu itu, walaupun dia terlihat letih, namun, senyum tetap tersungging di bibirnya untuk menyapaku. Lalu, seperti rencana yang sudah aku susun sebelumnya, kata "semangat" itu akhirnya aku ucapkan langsung kepadanya secara singkat. Kemudian dia mulai menanyakan kabarku. Terima kasih Ya Allah, karena akhirnya kau memberikan kesempatan ini...
Ya Allah, Hari ini kau juga mengabulkan doaku yang kedua. Hari ini pesan penyemangat itu juga tersampaikan langsung kepadanya lewat seorang teman. Terima kasih kepada temanku yang menyampaikan pesan itu. Walaupun hanya ditanggapi dengan mimik muka dan tergesa-gesa, namun, terima kasih karena setidaknya kau mau mendengarkannya. Bahwa, aku ingin membalas segala hal...segala hal yang kau katakan juga untuk menyemangatiku saat itu. Walaupun aku tidak terlalu tahu, tapi, mudah-mudahan kata-kata itu juga berguna untukmu sama dengan setiap kata-katamu yang juga berguna untukku...
Ya Allah, terakhir, hari ini kau juga mengabulkan doaku yang terakhir kemarin. Hari ini merupakan hari terpenting untuk temanku itu. Hari ini merupakan penentuan pencapaiannya untuk menjulang lebih tinggi lagi dari sebelumnya. Sempat terbesit rasa pesimis pada dirinya. Namun, semua rasa pesimis itu terjawab hari ini. Bahwa, bukan aku dan orang sekelilingnya saja yang mengakuinya, Namun, hampir semua orang mengakui kompetensinya, bahwa dia yang terbaik untuk mendapatkan kedudukan itu.
Ya Allah, aku sungguh ikut bahagia atas hal terakhir itu. Penutup tulisanku yang terakhir ini, Ya Allah, jadikanlah dia bisa mengemban amanat yang diberikan ini dengan baik dan terus sukses dengan segala pencapaiannya dikemudian hari. Ya Allah, dekatkanlah dia kepadamu dan tuntunlah ia agar bisa memberikan keputusan terbaik untuk arah yang lebih baik....
Sekali lagi...Terima Kasih Untuk Engkau Ya Allah, dan Semoga Keberuntungan Terus Berpihak Padanya...
Amin..."
"Terima kasih, Ya Allah...hari ini engkau mengabulkan satu persatu doaku yang aku ucapkan kemarin. Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Tidak ada keraguan atas segala hal kepadamu....
Ya Allah, Hari ini kau kabulkan doaku yang pertama, tepat hari ini, setelah penantian lama kali ini aku bertemu dengan temanku itu, teman yang sangat aku kagumi, dipertemuan yang tidak terduga itu. Waktu itu, walaupun dia terlihat letih, namun, senyum tetap tersungging di bibirnya untuk menyapaku. Lalu, seperti rencana yang sudah aku susun sebelumnya, kata "semangat" itu akhirnya aku ucapkan langsung kepadanya secara singkat. Kemudian dia mulai menanyakan kabarku. Terima kasih Ya Allah, karena akhirnya kau memberikan kesempatan ini...
Ya Allah, Hari ini kau juga mengabulkan doaku yang kedua. Hari ini pesan penyemangat itu juga tersampaikan langsung kepadanya lewat seorang teman. Terima kasih kepada temanku yang menyampaikan pesan itu. Walaupun hanya ditanggapi dengan mimik muka dan tergesa-gesa, namun, terima kasih karena setidaknya kau mau mendengarkannya. Bahwa, aku ingin membalas segala hal...segala hal yang kau katakan juga untuk menyemangatiku saat itu. Walaupun aku tidak terlalu tahu, tapi, mudah-mudahan kata-kata itu juga berguna untukmu sama dengan setiap kata-katamu yang juga berguna untukku...
Ya Allah, terakhir, hari ini kau juga mengabulkan doaku yang terakhir kemarin. Hari ini merupakan hari terpenting untuk temanku itu. Hari ini merupakan penentuan pencapaiannya untuk menjulang lebih tinggi lagi dari sebelumnya. Sempat terbesit rasa pesimis pada dirinya. Namun, semua rasa pesimis itu terjawab hari ini. Bahwa, bukan aku dan orang sekelilingnya saja yang mengakuinya, Namun, hampir semua orang mengakui kompetensinya, bahwa dia yang terbaik untuk mendapatkan kedudukan itu.
Ya Allah, aku sungguh ikut bahagia atas hal terakhir itu. Penutup tulisanku yang terakhir ini, Ya Allah, jadikanlah dia bisa mengemban amanat yang diberikan ini dengan baik dan terus sukses dengan segala pencapaiannya dikemudian hari. Ya Allah, dekatkanlah dia kepadamu dan tuntunlah ia agar bisa memberikan keputusan terbaik untuk arah yang lebih baik....
Sekali lagi...Terima Kasih Untuk Engkau Ya Allah, dan Semoga Keberuntungan Terus Berpihak Padanya...
Amin..."
Tuesday, November 6, 2012
Baik, Paling baik, Terbaik
“Menurut gue, cowok ganteng itu yang karismatik!” selonongku
ketika aku dan kedua teman baikku membicarakan tentang kriteria lelaki idaman
pilihan masing-masing. Ya... versi lelaki idamanku berubah 180 derajat ketika
aku bertemu denganmu...
“Bismillahirrahmnirrahim...apakah kamu sudah mendengar
kata-kata penyemangat itu yang aku titipkan lewat seorang teman? Maaf aku tidak
bisa mengatakan kata-kata itu langsung lewat mulut ini. Sebut aku pengecut.
Namun, satu hal yang aku inginkan dari semua itu, bukan agar aku dikenalmu,
bukan agar aku mendapat penghargaan darimu, tapi, aku ingin esensi dari setiap
kata yang aku kirimkan padamu sebagai seorang teman, sebagai seorang yang menaruh kekaguman
lebih kepadamu. Esensi agar kau tetap semangat berjuang untuk segala langkah
yang kau harapkan...
Suatu ketika, di dalam kendaraan menuju suatu tempat, saat
itulah, aku begitu terkejut ketika membaca sebuah tulisanmu. Tulisan yang menggambarkan rasa pesimis yang
saat ini kau hadapi. Saat itulah kesedihan turut memuncak dalam hati ini. Karena,
kau bukanlah seperti seseorang yang biasa aku kenal. Seseorang yang siap
membangkitkan semangat orang-orang disekitarmu. Beribu pertanyaan terus
menyeruak timbul dalam hati ini...
Hingga suatu ketika, aku mengetahui penyebab itu. Kesedihan
ini makin menjadi-jadi. Aku ingin mengatakan langsung kata-kata yang mungkin
bisa memberikan rasa semangat lagi padamu. Dalam doaku kepada Allah, aku berharap
aku dipertemukan kepadamu disuatu jalan kehidupan yang tidak terduga agar aku
bisa memberikan percikan-percikan api semangat itu padamu. Namun, hingga detik
ini, Allah tetap dalam rencananya, taqdirku belum segaris terhadapmu seperti
sebelumnya. Hingga akhirnya, aku memutuskan untuk melakukan hal ini tepat
dihari ini, sehari sebelum hari esok, hari dimana penentuan akan semua
perjuangan yang telah kau lakukan selama ini untuk pencapaianmu...
Bismillahirrahmanirrahim...mungkin sulit untukku memulai
darimana, tapi aku mohon, tolong hilangkan rasa pesimis itu dari hatimu. Insya
Allah, Allah selalu ada untuk orang -orang yang berusaha dan meminta
pertolongan padanya. Percayalah dan terus kuatkan hatimu, bahwa Allah selalu
memberikan jalan yang terbaik untuk umatnya. Jalan terbaik yang menjadi
rahasianya yang kadang harus ditemukan sendiri oleh umatnya. Percayalah,
dipertemuanku pertama kali denganmu, diucapan pertama kali yang kau lontarkan
padaku hari itu, aku sudah yakin kau sangat kompeten. Kemudian, disetiap kata
penyemangatmu, disetiap kalimat masukan yang kau berikan setelahnya, aku makin
yakin akan hal itu. Lalu, ketika kau sukses dengan kedudukanmu hingga detik ini,
aku makin yakin kau berhak untuk itu. Dan akhirnya, ketika kau terus menjulang
lebih tinggi lagi, tidak ada lagi keraguan bagiku untuk kau memiliki hal itu...
Bismillahirrahmanirrahim...namun,seandainya, taqdir Allah
berkata lain untuk harapanmu itu, aku mohon, jangan berkecil hati. Lagi-lagi
aku ingin mengatakan bahwa Allah memiliki banyak rencana lain yang terbaik
untuk umatnya. Satu hal yang ingin aku sampaikan, bahwa kau telah banyak
memberikan perubahan sekelilingmu ke arah yang lebih baik. Perubahan yang akan
menjadi ujung tombak untuk perjalanan dan cita-cita selanjutnya....
Bismillahirrahmanirrahim... Apakah kau membaca tulisanku
ini? mungkin kau tidak membaca tulisanku ini untukmu. Tapi, satu hal yang aku
inginkan dari tulisan ini, bahwa tulisan ini ialah bentuk doa tulus dari hati
ini yang aku kirimkan kepada Allah untukmu. Agar dihari esok kau berdiri tegap
dan yakin akan keputusan terbaik untukmu. Agar kau yakin bahwa orang-orang
disekelilingmu tetap mendukungmu dengan cara-caranya masing-masing...
Bismillahirrahmanirrahim...semoga rahmat, ridho, dan
perlindungan Allah yang terbaik selalu tercurah untukmu...
Amin....”
Saturday, November 3, 2012
Quote Of The Day
Janganlah kamu menggantungkan harapanmu kepada manusia. Gantungkanlah harapanmu setinggi-tingginya hanya kepada Allah swt. (Anonim)
Recommended : Max Step - Younique Unit
Buat yang suka banget sama artis SM Entertainment, kayaknya patut banget nonton MV ini. Grup ini terdiri dari personil Girlband dan Boyband SM yang merupakan lead dancenya kayak Taemin - SHINee, Kai - EXO K, Eunhyuk - Suju, Luhan - EXO M, Henry - Suju M, sama Hyeoyon - SNSD. Menurut ni orang, sub unit ini keren banget karena bener-bener inovasi baru dari SM setelah SM Ballad, Sub unit suju, sama TaeTiSeo. MV ini juga ikut ngedukung iklan mobil Hyundai yang baru beredar di pasaran.
Yang bikin makin jadi nilai plus ialah performa Taemin yang oke banget. Gimana enggak, di MV ini taemin terlihat lebih tinggi, ganteng, dan makin keliatan dewasa. Yang lebih mengejutkan lagi, di MV ini, taemin udah berhasil nunjukin kalo dia nggak cuma bisa ngedance tapi, juga bisa nyanyi. Suara taemin mantap banget disini pas ngambil nada tinggi. Serasa denger campuran suara Jonghyun sama Onew SHINee di suara baru Taemin. Pokoknya Taemin paket komplet banget di MV ini.
*smooch
Seandainya...Tentang Rasa Yang Tak Kunjung Terucap
Masih inget sepenggal kutipan yang ni orang ambil dari
sebuah novel laris di toko buku Idul Adha lalu? Tepat setelah UTS benar-benar
dikatakan berakhir, ni orang langsung ngejar kereta di tengah hujan badai
menghampiri Kota Bogor (maaf kalo sebenarnya itu cuma ujan rintik-rintik)
supaya nggak terlambat ke toko buku alias tutup. Perjuangannya ternyata nggak
mudah, karena ni orang harus rela nungguin transitan kereta yang lumayan lama,
desek-desekan di dalam kopaja yang lumayan padetnya pol, dan berdiri di dalam
kopaja lebih dari satu jam gara-gara kena macet yang notabene jam pulang kantor
saat itu. Namun, tetap ngerasa seneng banget, karena, seperti janji di Idul Adha kemaren, ni orang akhirnya
berhasil ngerebut ni novel dari singgasananya di rak buku laris. Yippiy...
Penasaran sama ceritanya, akhirnya sesampainya di rumah, ni
orang langsung mulai ngebaca dan berhasil namatin itu buku cuma dalam waktu 4
jam saja (maaf kalo bagi ni orang itu WOW sekali). Di kata pengantar (maaf kalo
ini bukan SKRIPSI!! *sensitif) novel
ini, diceritakan bahwa seluruh novel yang dibuat sang penulis merupakan
cuplikan hidup dan sepenggal kisah kehidupannya. Di awal cerita, rada-rada sedikit menyesal
karena, seakan-akan ngebaca novel teenlit zaman bahela. Tapi, seterusnya,
lumayan bagus alur ceritanya. Bagus dari alur ceritanya yang nggak banyak
nunjukin kesan cinta-cintaan yang kalo kebanyakan bikin bosen. Spesialnya, novel
ini lebih nunjukin cerita kehidupan dari masing-masing tokoh. Yang lebih
ngenanya lagi, di novel ini nyeritain bahwa kekayaan nggak berarti apa-apa.
Tapi, dengan ilmu orang lebih terlihat terpandang. Keren..
Berkat novel ini, ni orang jadi sedikit terbuka pemikirannya
tentang peran dokter belakangan ini. Selama ini terbesit dipikiran ini, bahwa
kebanyakan orang susah-susah ngejar fakultas kedokteran hanya demi prestise dan
harga diri semata. Ni orang juga sempet berfikir begitu banyak orang
berbondong-bondong ngejar fakultas kedokteran, rela ngabisin waktu dan umurnya
buat bisa memakai jas praktik kebanggan itu, tapi, kesehatan di Indonesia nggak
kunjung membaik. Bahkan banyak malpraktik merajalela. Namun, lewat novel ini
sedikit merubah pemikiran ini, bahwa sebenarnya, seorang dokter merasa dingin
ke pasiennya bukan sepenuhnya keinginannya, tapi, karena usaha seorang dokter
membentengi diri dari kesedihan seorang dokter yang pasiennya satu persatu
meninggal. Selain itu, di cerita ini juga diceritakan seorang dokter yang
selalu menyimpan foto-foto pasiennya yang meninggal dunia karena, seorang
pasien sudah cukup merasa bahagia apabila mendapatkan dokter yang merawatnya
masih mengingatnya ketika pasiennya sudah meninggal dunia. Terharu...karena
ternyata masih ada dokter “berperasaan” ditengah sekian dokter yang ada di
dunia ini walaupun, hanya di cerita novel belaka...
Berkat novel ini juga ni orang sadar bahwa nggak sebaiknya
melihat seseorang dari luarnya saja. Bahwa kebenaran kata-kata “don’t judge the
book by it’s cover” itu benar adanya. Belum tentu orang kaya itu bahagia dan
jahat dan juga belum tentu orang miskin itu sengsara dan menyedihkan. Bahwa
kalau seseorang memiliki tekad, maka tekad itu akan mengalahkan ketakutannya.
Bahwa hidup harus bermakna untuk orang lain. Bahwa hidup itu sulit dan agar
terus hidup harus bisa menghadapi dan mengatasi segala tantangan...
Berkat novel ini juga ni orang banyak belajar dari tokoh
utama dari novel ini, bahwa sebenarnya mereka berdua saling menyukai dari SMA,
namun, sang pria hanya mengirim sinyal tanpa memberitahu perasaan yang
sebenarnya pada sang wanita. Namun, sang wanita setia menunggu sang pria hingga
lima tahun, menunggu pengakuan yang sebenarnya dari pria tersebut. Hingga suatu
ketika, kedua orang tersebut bertemu di pernikahan temannya dan berjanji untuk
bertemu kembali. Di pertemuan selanjutnya, sang pria memberikan pengakuan bahwa
sebenarnya dia menyukai sang wanita sejak SMA hingga detik itu. Sang wanita
juga membalas pengakuan tersebut dan ikut mengakui hal tersebut. Mendengar hal
itu, sang pria merasa kaget dan sedih sambil menunjukkan cincin emas putih yang
melingkar di jari manis tangan kirinya, bahwa dia memiliki janji hati yang lain,
bahwa bagaimanapun mereka tidak bisa bersatu.
Bahwa ada beberapa hal yang harus dikatakan baru bisa dimengerti. Hal
ini yang sama berlaku untuk rasa suka.
Jika memang menyukainya, maka harus mengatakannya...
Berkat novel ini juga, ada sepenggal kalimat di novel ini
yang juga ingin disampaikan pada seseorang...
“Saat ini, bagiku keluargaku dan temanku saja sudah cukup.
Tapi kelak, jika aku sudah mampu untuk mencintai seorang laki-laki sepenuhnya,
orang itu mungkin adalah kau...”
UTS is DONE!!
YEAHHHHH....akhirnya UTS semester tujuh ini berakhir!! UTS
terakhir ni orang di IPB berakhir!! Benar-benar patut dirayakan...
*Alhamdulillah
Untuk UTS ini bisa dikatakan merupakan Ujian Tidak Siap,
karena dari diri ni orang untuk pertama kalinya nggak ada persiapan sama sekali
buat nyambut UTS ini akibat kesibukan ngejar deadline PROYEK STUDIO yang makan
waktu berminggu-minggu. Akibat dari PROYEK STUDIO ini juga bikin jenuh banget
buka slide bahkan yang lebih parahnya lagi selalu bawaannya pingin tidur terus
tiap berniat mulai baca slide. Haduh...
Untuk dua mata kuliah di UTS minggu pertama, sama sekali
nggak ada persiapannya akibat masih terus-terusan nyelesain PROYEK STUDIO yang
bookletnya harus dikumpul pada hari jumat. Puncaknya... UJIAN SIDANG TENGAH
SEMESTER PROYEK STUDIO..
Seperti cerita sebelumnya, di tengah perjalanan mau pulang
ke bogor setelah liburan Idul Adha di Jakarta, ni orang ngerasa gemeteran di
dalam bis (maaf kalo sebenernya nyetir supir busnya juga ugal-ugalan) ngeliat update
status di twitter tentang dosen penguji PROYEK STUDIO di landscapers46 (maaf
kalo sebenernya ni orang belum tahu admin landscapers46 itu siapa *misterius)
sampe akhirnya, seorang teman mengirimkan jadwal ujian. Dari jadwal ujian
tersebut akhirnya diketahui bahwa, MIMPI SIANG BOLONG JADI KENYATAAN karena
ternyata dapet dosen penguji ialah dosen yang paling ditakutin seantero jagad
ARL di PROYEK STUDIO ini. Mamam....
Saking takutnya, ni orang sampe belajar presentasi yang
baik, minta doa dari papa suri (lagi-lagi papa suri memang paling yang bisa
diandalkan), dan sholat tahajud minta perlindungan kepada Allah semoga mimpi
tersebut nggak sepenuhnya jadi kenyataan. Hingga akhirnya, fajar menyingsing
yang menandakan hari ujian telah tiba...
Efek memiliki NIM termasuk paling awal berimplikasi pada
waktu jadwal yang dapet di pagi hari, yang harus berangkat sendiri karena
teman-teman harmonies yang lain kedapetan jadwal rata-rata jam 1 siang. Sempet
merasa tenang karena, satu dosen penguji tidak bisa hadir. Sempet merasa lebih
tenang lagi, karena, dua kloter sebelumnya bilang “gak papa kok.. malah tadi
pada ketawa dan bercandaan di dalem ruangan”. Tapi, kembali keringetan setelah
kloter sebelumnya keluar dan bilang “seru banget” (maaf kalo ini sebenernya
fungsi “tanda kutip” sebenarnya). Hanya bisa berdoa dan berzikir dalam hati...
Begitu masuk ruangan, efeknya beda banget, dari ketakutan
jadi MAKIN TAKUT!! Apalagi dalam satu kloter itu ada empat orang dan
berdasarkan nim satu kloter, ni orang dapet urutan terakhir buat presentasi.
Jadi bisa dibayangin makin ketakutanlah ni orang ngeliat satu persatu udah
diserbu dengan beragam pertanyaan sebelumnya hingga tiba saatlah ni orang
presentasi...
Dengan bermodal yakin, ni orang dengan lancarnya ngejelasin
KONSEP desain. Begitu mulai di siteplan baru dimulailah pertanyaan-pertanyaan
analitis seperti “itu lebar pedestrian
disable person sama pedestrian biasa berapa?” “lebar jalan sepeda?”
“Siteplan skala 1:200 kamu mana?” “Jarak antar planter box berapa?” “Lampu
jalannya letaknya dimana?” “Apa yang membedakan antara pedestrian biasa dan
pedestrian disable person” dan sebagainya. Sempet ngerasa “sesuatu” tapi,
akhirnya, begitu keluar menyadari kalo sebenarnya mungkin pertanyaan dosen saat
itu pingin menguji kalo seberapa tahu sama desainnya sendiri dan apakah bener
desain itu dibuat sendiri ato nggak. Begitu keluar juga cuma bisa ketawa bareng
temen satu kloter gara-gara muka aneh masing-masing orang gara-gara ketakutan
sama dosen penguji. Ya...memang, berasa banget itu kayak pra sidang jadi berasa
pemanasan. Baiklah bapak dan ibu dosen, kritik dan saran sangat saya terima dan
berjanji akan memperbaikinya di UAS....*amin
Setelah ujian PROYEK STUDIO, berasa banget capeknya. Apalagi
ngeliat soal Pertanian terpadu yang rada-rada aneh bin ajaib karena sama sekali
nggak ada basic sama sekali tentang perkebunan. Apalagi soal analitis berupa
kutipan abstrak yang ILMIAH BANGET!! Tapi, kata dosen sekaligus pengawasnya
waktu itu “Tenang aja, kalian kerjain aja, nanti gampang tinggal saya katrol
nilainya” Beneran ya, pak, ditunggu realisasinya... *ngarep
Dan yang terakhir, Tata Laksana Profesi Arsitektur Lanskap.
Rada aneh juga ngeliat soalnya yang ternyata disuruh bikin perencanaan pake
CPM, kurva S, dan Gantt chart dengan bobot nilai paling tinggi dibanding soal
lainnya!! Rada bete juga sama diri sendiri,gara-gara justru soal hapalan yang lumayan bisa bobot
nilainya kecil banget dan grafik yang selintas dipelajarinnya malah bobotnya
30!!*mamam
Begitulah lika liku UTS Mahasiswa Arsitektur Lanskap IPB
tingkat akhir. Emang bener kata seorang kakak tingkat yang sekarang baru lulus
sidang “Jangan ngaku mahasiswa tingkat akhir kalo belum ngerasain PERE sama
PROSTUD!” dan jadi inget sama kata-kata salah satu kakak tingkat yang caur
banget waktu ni orang masih semester empat “Gue saranin mumpung masih semester
4 mending lu pindah dah ke jurusan lain” nikmati sajalah, kapan lagi bisa kayak
gini *pasrah
Saturday, October 27, 2012
Mimpi buruk siang bolong
“Kamu perbaikan gizi ya dirumah?!?” Begitulah celetukan papa
suri yang terkejut ngeliat nafsu anak bungsunya yang udah empat tahun ngekost
di Bogor dan belum balik dalam dua minggu belakangan ini. Saat itu, hanya ada
ikan tuna rica-rica yang masih tersisa hari kemarin. Karena merasa kasian
akhirnya, papa suri berinisiatif untuk membuatkan tumis kangkung saus tiram.
Ya...papa suri yang satu ini memang bisa dikatakan terhebat di dunia. Inilah
yang bisa ni orang gambarkan untuk papa suri. Selain papa suri jago masak
setaraf koki, papa suri juga selalu ada untuk ni orang, mama suri, kakak suri.
Papa suri juga yang selalu mengajarkan kepada keluarganya bahwa kebahagiaan itu
sederhana. Hal itulah yang saat ini dirasakan sama ni orang, walaupun hanya ada
makanan seadanya, tapi, dengan obrolan hangat dengan papa suri di meja makan,
semuanya terasa lengkap. Ya...semuanya terasa sempurna apabila berada ditengah
keluarga yang kita cintai...
Sekarang tercatat ada ditanggal 27 Oktober 2012 dan masih
dalam suasana Idul Qurban (maaf kalo ni orang berniat memperpanjang hari libur di
jakarta setelah mendengar iming-iming ada rendang besok gara-gara ada daging
qurban). Seharusnya berdasarkan rencana yang sudah disusun kemarin, hari ini
berniat untuk wisata kuliner di sebuah Mall besar dekat rumah. Namun rencana
ini urung terjadi karena pada akhirnya kakak suri ngambek gara-gara susah
banget ngebangunin adiknya yang kebluk ini (maaf kalo ini masih akumulasi dari
kejar-kejaran deadline prostud semingguan kemaren) dan lebih memilih beli
magnum di minimarket depan komplek rumah. Alhasil, hari ini cuma bisa mendekam di dalam
kamar ini.
Mungkin akibat sumpah serapah yang dikeluarkan kakak suri
pas ngebangunin ni orang, ni orang langsung dapet mimpi buruk ditengah
keasyikannya tidur siang. Mimpi ini lebih buruk dibandingkan mimpi hantu yang
sering ditonton di filem-filem setan dan mimpi dibunuh yang sering ditonton di
filem-filem thriller. Mungkin persis mimpi dibunuh, tapi bukan pembunuhan
fisik, melainkan pembunahan mental dan jiwa secara perlahan (maaf kalo ni orang
terlalu lebay). Mimpi UJIAN SIDANG TENGAH SEMESTER PROYEK STUDIO praktis bikin
ni orang keringet dingin pas bangun. Jelas aja, dalam mimpi tersebut,
diceritakan kalo ni orang gelagapan di depan dosen penguji dari mulai salah
mengoperasikan pointer laser ampe salah mengoperasikan laptop. Terlihat dalam
mimpi tersebut, kedua dosen penguji yang paling ditakutin seantero jagad ARL di
mata kuliah proyek studio (maaf kalo nama disamarkan) yang didaulat menguji ni
orang saat itu cuma bisa geleng-geleng kepala ngeliat tingkah ni orang. Di
mimpi ini, diceritakan juga kalo ni orang langsung nangis begitu ninggalin
ruangan (Ya Allah...nggak mau banget dah ini beneran terjadi di dunia
nyata :’( ). Teringat kata-kata seorang sahabat ketika mimpi buruk, langsung
terucap dari bibir ini “La hawla wala quata illa billah” untuk menghalau mimpi
buruk itu terjadi.
Sekarang tinggal nunggu kemungkinan ajakan dari kakak suri makan
pasta nanti malem.. *NGAREP
Friday, October 26, 2012
capturing inside : Tahu diri - Maudy Ayunda (Ost. Perahu Kertas)
Hai selamat bertemu lagi
Aku sudah lama menghindarimu
Sialku lah kau ada di sini
Sungguh tak mudah bagiku
Rasanya tak ingin bernafas lagi
Tegak berdiri di depanmu kini
Sakitnya menusuki jantung ini
Melawan cinta yang ada di hati
Dan upayaku tahu diri tak selamanya berhasil
‘pabila kau muncul terus begini
Tanpa pernah kita bisa bersama
Pergilah, menghilang sajalah lagi
Bye selamat berpisah lagi
Meski masih ingin memandangimu
Lebih baik kau tiada di sini
Sungguh tak mudah bagiku
Menghentikan segala khayalan gila
Jika kau ada dan ku cuma bisa
Meradang menjadi yang di sisimu
Membenci nasibku yang tak berubah
Dan upayaku tahu diri tak selamanya berhasil
‘pabila kau muncul terus begini
Tanpa pernah kita bisa bersama
Pergilah, menghilang sajalah lagi
Berkali-kali kau berkata kau cinta tapi tak bisa
Berkali-kali ku telah berjanji menyerah
Dan upaya ku tahu diri tak selamanya berhasil
Dan upaya ku tahu diri tak selamanya berhasil
‘pabila kau muncul terus begini
Tanpa pernah kita bisa bersama
Pergilah, menghilang sajalah
Pergilah, menghilang sajalah
Pergilah, menghilang sajalah lagi
Aku sudah lama menghindarimu
Sialku lah kau ada di sini
Sungguh tak mudah bagiku
Rasanya tak ingin bernafas lagi
Tegak berdiri di depanmu kini
Sakitnya menusuki jantung ini
Melawan cinta yang ada di hati
Dan upayaku tahu diri tak selamanya berhasil
‘pabila kau muncul terus begini
Tanpa pernah kita bisa bersama
Pergilah, menghilang sajalah lagi
Bye selamat berpisah lagi
Meski masih ingin memandangimu
Lebih baik kau tiada di sini
Sungguh tak mudah bagiku
Menghentikan segala khayalan gila
Jika kau ada dan ku cuma bisa
Meradang menjadi yang di sisimu
Membenci nasibku yang tak berubah
Dan upayaku tahu diri tak selamanya berhasil
‘pabila kau muncul terus begini
Tanpa pernah kita bisa bersama
Pergilah, menghilang sajalah lagi
Berkali-kali kau berkata kau cinta tapi tak bisa
Berkali-kali ku telah berjanji menyerah
Dan upaya ku tahu diri tak selamanya berhasil
Dan upaya ku tahu diri tak selamanya berhasil
‘pabila kau muncul terus begini
Tanpa pernah kita bisa bersama
Pergilah, menghilang sajalah
Pergilah, menghilang sajalah
Pergilah, menghilang sajalah lagi
Quality Time
Setelah kenyang makan mangga sepiring mentengteng dan
berhasil mengeluarkan mangga kemudian dari perut (alias mules-mules akibat
kalap) akhirnya, ni orang punya kekuatan buat mulai menguraikan kalimat per
kalimat akibat hidup yang sulit ditafsirkan ini (maaf kalo ni orang sok puitis).
Ngomong-ngomong soal mangga, mangga dalam bentuk minuman ini sukses menjadi
penenang dikala kegundahan dan kegetiran ngejar deadline kuliah yang akhirnya
KUNJUNG BERAKHIR!!! Yeay...
Sekarang tepat tanggal 26 Oktober 2012 yang bertepatan
dengan Idul Qurban. Segenap direksi blog “Maaf Kalo Nggak Jelas!!” (maaf kalo
ternyata ni orang sebagai pimpinan di direksi yang “semu” ini) ngucapin Happy
Ied Mubarak!! Semoga dengan adanya Idul Qurban ini, seluruh umat islam di dunia
ini semakin peduli dengan sesamanya, amin...
Tidak terasa air mata ini menetes dan nggak bisa diungkapin
dengan kata-kata sama ni orang pas ngeliat akhirnya tugas PROYEK STUDIO nya
berhasil ditumpuk dengan tugas anak-anak landscape 46 yang lainnya didepan mata
sang asprak. (maaf kalo ni orang seharusnya layak dinobatkan jadi artis terbaik
di laga pesinetronan). Walaupun sempet dalem pas tiba-tiba seorang kakak kelas
45 yang kocaknya parah banget (maaf kalo kayaknya kakak kelas ini sudah
ditakdirkan jadi pelawak sejak dia lahir dilihat dari auranya) nyeletuk “Jangan
dipeluk-peluk tugasnya, nanti juga dicoret-coret juga ama dosen”, tapi
keceriaan nggak abis-abis karena berhasil merampungkan booklet yang bikin mimpi
buruk selama dua minggu ini setiap ngeliat laptop...
Praktis setelah ngumpulin tugas ini, langsung cabut beli
brownis pesenan sang mama suri (maaf kalo sejujurnya cerewet sang mama suri
persis seperti cerewetnya mama suri antagonis yang ada di tipi-tipi). Setelah
itu, langsung cabut ke baranangsiang (setelah nyerah dengan keadaan nungguin
satu jam lebih Bis Primajasa di depan BNI kampus sendirian kayak anak ilang)
buat pulang ke Jakarta.
Bayangin...Akhirnya, hari ini datang!! Hari dimana akhirnya
bisa ketemu papa suri, mama suri, kakak suri (maaf kalo sebenarnya mereka bukan
terbuat dari timun suri). Walaupun sebelumnya sempet dibuat kesel sama kunci
rumah yang susah banget dibuka, tapi nggak menyurutkan semangat ni orang buat
kangen-kangenan sama rumahnya. Begitu ketemu sama sang papa suri dan mama suri,
ni orang nggak henti-hentinya nyerocos kayak kereta nyeritain segala keluh
kesahnya selama dua minggu ini...
Quality time. Ya...waktu yang sangat berkualitas ini
bener-bener pingin didekasikan untuk keluarga ni orang. Setelah semua hal yang
telah terjadi, ngerasa banget keluarga sangat-sangat berharga. Pepatah bahwa “Keluarga
tidak mungkin menjerumuskan” dan “Tempat yang terbaik ialah keluarga” sangat
melekat dihati dan pikiran ni orang, bahwa mereka ialah yang terbaik yang
pernah ada...
Keesokan harinya, akhirnya dikejutkan sama suara mama suri
yang ngambek gara-gara susah banget ngebangunin dua anak perempuannya yang
kebluk banget (maaf kalo ni orang minta disiram) buat sholat Ied. Akhirnya,
dengan semangat yang tinggal setitik, berhasil bangun dari kasur dengan harapan
dapet pahala dari Sholat Ied kali ini karena, nggak Sholat Ied yang kemaren
akibat berhalangan. Di akhir Sholat Ied, nggak sengaja ngerogoh tas mukena
milik kakak suri (maaf kalo ni orang ternyata KEPO) sampe akhirnya nemuin
kertas origami di dalamnya. Ngeliat hal itu, kakak suri langsung nyeletuk “Bisa
nggak bikin Burung Bangau?” Sontak ni orang kaget. Kaget karena akhirnya ni
orang privat bikin burung bangau dari origami sama Kakak Suri ditengah Khotbah
Sholat Ied (Maafkan ni orang, Ya Allah). Kaget karena untuk kesekian kalinya ni
orang akhirnya teringat kembali kepada seseorang terpenting baginya lewat
origami burung bangau ini. Seseorang yang pernah punya tempat dihati ini dan
akhirnya berusaha untuk dilupakan dari hati ini. Bodoh memang....
Setelah sempet tidur pulas sehabis sholat ied, suara papa
suri (maaf kalo posisi mereka bergantian) sangat santer ditelinga, membangunkan
kedua anak perempuannya (maaf kalo ni orang dan kakak suri seharusnya
dibangunkan pake panci) karena sudah saatnya kumpul keluarga besar di rumah
oma. Dengan baju landcoustic himpunan (maaf kalo baju baru ini bener-bener
dipake dihari raya), akhirnya ni orang siap untuk menuju rumah sang oma
tersayang...
Sesampainya disana, seperti dugaan, lagi-lagi jadi keluarga
pertama yang sampai dirumah oma. Ditengah rasa kantuk yang sudah diujung
tanduk, akhirnya langsung masuk ke kamar sang oma untuk sejenak melepas lelah
sampai sayup-sayup terdengar dua saudara ni orang yang tinggal di petukangan
sudah terdengar di ruang tamu. Hanya mereka berdua yang datang karena kedua
orangtuanya memutuskan untuk naik haji tahun ini. Ya...bisa dibilang keadaan
mereka hampir sama mengenaskannya dengan ni orang pas ditinggal mama suri naik
haji. Namun, kondisinya sedikit berbeda karena papa suri sudah terlebih dahulu
naik haji sehingga, bisa mengantikan untuk menjaga keduanakperempuannya.
Kondisi mengenaskannya dahulu hanya pada keadaan rumah yang ditinggal sebulan
sama “orang” yang rajin memolesnya (maaf kalo ni orang, papa suri, dan kakak
suri akhirnya sibuk kerja bakti ngeberesin rumah tiga hari sebelum kepulangan
sang mama suri dari tanah suci saking nggak tahan denger kecerewetannya).
Semuanya terasa menyenangkan, dari makanan sampe obrolan hangatnya. Namun yang
nggak ngenakin, ternyata mata ini bener-bener nggak bisa berkompromi hasil dari
begadang ngejar deadline PROYEK STUDIO
semingguan. Alhasil harus bolak-balik kamar sang oma untuk sekedar mejamin
mata. Namun, akhirnya tetep nggak berhasil juga gara-gara keluarga lain yang
juga sibuk bolak-balik kamar oma dengan urusan masing-masing. Menyedihkan...
Diperjalanan pulang, akhirnya papa suri memutuskan untuk
memutar kemudi menuju toko buku. Ini dikarenakan ketidaktahanannya kepada kakak
suri yang meraung-raung minta diikuti keinginannya (Maaf kalo ini lebay).
Sementara ibu suri sibuk di tempat DVD nyari DVD Discovery Channel dan National
Geography untuk bahan mengajar disekolahnya, ni orang dan kakak suri langsung
menuju ke lantai tiga tempat komik dan novel dijajakan. Ketika sang kakak suri
langsung menghamburkan diri menjelajah ke setiap sisi rak buku, ni orang justru
menghentikan langkahnya di rak novel best seller ditempat terdepan, tempat
kesukaannya. Hingga akhirnya, ditatapan pertamanya, ni orang melihat novel yang
cukup membuatnya tertarik. Sebuah novel Karangan Windhy Puspita dewi berjudul “Seandainya-tentang rasa yang tak
kunjung terucap”...
Penasaran dengan sinopsis ceritanya, membuat ni orang galau
untuk membelinya ditengah keadaan ujian tengah semester yang masih berjalan
sampai akhirnya dikeputusan untuk tidak membelinya. Namun, dalam hati berjanji
setelah ujian ini, akan langsung merebut sang novel tersebut dari rak
singgasananya itu. Tetap dengan rasa penasaran terhadap ceritanya, akhirnya
memutuskan untuk membaca ulasan singkat cerita dibelakang novel tersebut.
Setelahnya, hati ini berubah untuk kembali getir akibat tersadar 80% kemiripan
kata-kata puitis ulasan tersebut dengan cerminan keadaan perasaan saat ini...
“Aku akan
menjadi buih...
Seperti putri duyung di
dongeng, kelak aku akan menjadi buih dan membawa mati semua rahasia hatiku.
Sebut aku pesimis, tapi sudah terlalu lama aku menunggu saat yang tepat untuk
kebenaran itu.
Aku kalah bahkan sebelum
mulai angkat senjata. Kau ada di hidupku, tapi bukan untuk kumiliki. Meski
begitu, kenapa aku tidak berusaha untuk berbalik dan mencari jalan keluar dari bayang-bayang
dirimu?
Jika suatu hari kau
menyadari perasaanku ini, kumohon jangan menyalahkan dirimu. Mungkin memang
sudah begini takdir rasaku. Cintaku padamu tak akan pernah melambung ke langit
ketujuh. Aku hanya akan membiarkan buih-buih kesedihanku menyaru bersama
deburan ombak laut itu. Karena inilah pengorbanan terakhirku, membiarkanmu
bahagia tanpa diriku...”
Subscribe to:
Posts (Atom)