Melewatkanmu di lembaran hariku
Selalu terhenti di batas senyumanmu
Walau berakhir cinta kita berdua
Hati ini tak ingin dan selalu berdusta
Lupakanmu takkan mudah bagiku
Selalu ku coba namun aku tak mampu
Membuang semua kisah yang telah berlalu
Di sudut relung hatiku yang membisu ku merindukanmu
Harusnya ku telah melewatkanmu
Menghapuskanmu dari dalam benakku
Namun ternyata sulit bagiku
Merelakanmu pergi dari hatiku
Selalu ingin dekat tubuhmu
Namun aku tak bisa karena kau telah bahagia
Harusnya ku telah melewatkanmu
Menghapuskanmu dari dalam benakku
Namun ternyata sulit bagiku
Merelakanmu pergi dari hatiku (hatiku)
Selalu ingin dekat tubuhmu
Namun aku tak bisa, namun aku tak bisa
Karena kau telah bahagia
Tuesday, November 20, 2012
Wednesday, November 7, 2012
Thank's For Allah and Good Luck For You
Ditengah kesibukan mencari literatur buat tugas (Bener-bener minggu pertama aja udah ada tugas *plak), mata ini kemudian berusaha untuk sekian kalinya kembali terjaga untuk kembali mulai merekam hal-hal penting yang terjadi hari ini. Semoga ini bisa menjadi bahan memori yang tidak akan lekang waktu...
"Terima kasih, Ya Allah...hari ini engkau mengabulkan satu persatu doaku yang aku ucapkan kemarin. Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Tidak ada keraguan atas segala hal kepadamu....
Ya Allah, Hari ini kau kabulkan doaku yang pertama, tepat hari ini, setelah penantian lama kali ini aku bertemu dengan temanku itu, teman yang sangat aku kagumi, dipertemuan yang tidak terduga itu. Waktu itu, walaupun dia terlihat letih, namun, senyum tetap tersungging di bibirnya untuk menyapaku. Lalu, seperti rencana yang sudah aku susun sebelumnya, kata "semangat" itu akhirnya aku ucapkan langsung kepadanya secara singkat. Kemudian dia mulai menanyakan kabarku. Terima kasih Ya Allah, karena akhirnya kau memberikan kesempatan ini...
Ya Allah, Hari ini kau juga mengabulkan doaku yang kedua. Hari ini pesan penyemangat itu juga tersampaikan langsung kepadanya lewat seorang teman. Terima kasih kepada temanku yang menyampaikan pesan itu. Walaupun hanya ditanggapi dengan mimik muka dan tergesa-gesa, namun, terima kasih karena setidaknya kau mau mendengarkannya. Bahwa, aku ingin membalas segala hal...segala hal yang kau katakan juga untuk menyemangatiku saat itu. Walaupun aku tidak terlalu tahu, tapi, mudah-mudahan kata-kata itu juga berguna untukmu sama dengan setiap kata-katamu yang juga berguna untukku...
Ya Allah, terakhir, hari ini kau juga mengabulkan doaku yang terakhir kemarin. Hari ini merupakan hari terpenting untuk temanku itu. Hari ini merupakan penentuan pencapaiannya untuk menjulang lebih tinggi lagi dari sebelumnya. Sempat terbesit rasa pesimis pada dirinya. Namun, semua rasa pesimis itu terjawab hari ini. Bahwa, bukan aku dan orang sekelilingnya saja yang mengakuinya, Namun, hampir semua orang mengakui kompetensinya, bahwa dia yang terbaik untuk mendapatkan kedudukan itu.
Ya Allah, aku sungguh ikut bahagia atas hal terakhir itu. Penutup tulisanku yang terakhir ini, Ya Allah, jadikanlah dia bisa mengemban amanat yang diberikan ini dengan baik dan terus sukses dengan segala pencapaiannya dikemudian hari. Ya Allah, dekatkanlah dia kepadamu dan tuntunlah ia agar bisa memberikan keputusan terbaik untuk arah yang lebih baik....
Sekali lagi...Terima Kasih Untuk Engkau Ya Allah, dan Semoga Keberuntungan Terus Berpihak Padanya...
Amin..."
"Terima kasih, Ya Allah...hari ini engkau mengabulkan satu persatu doaku yang aku ucapkan kemarin. Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Tidak ada keraguan atas segala hal kepadamu....
Ya Allah, Hari ini kau kabulkan doaku yang pertama, tepat hari ini, setelah penantian lama kali ini aku bertemu dengan temanku itu, teman yang sangat aku kagumi, dipertemuan yang tidak terduga itu. Waktu itu, walaupun dia terlihat letih, namun, senyum tetap tersungging di bibirnya untuk menyapaku. Lalu, seperti rencana yang sudah aku susun sebelumnya, kata "semangat" itu akhirnya aku ucapkan langsung kepadanya secara singkat. Kemudian dia mulai menanyakan kabarku. Terima kasih Ya Allah, karena akhirnya kau memberikan kesempatan ini...
Ya Allah, Hari ini kau juga mengabulkan doaku yang kedua. Hari ini pesan penyemangat itu juga tersampaikan langsung kepadanya lewat seorang teman. Terima kasih kepada temanku yang menyampaikan pesan itu. Walaupun hanya ditanggapi dengan mimik muka dan tergesa-gesa, namun, terima kasih karena setidaknya kau mau mendengarkannya. Bahwa, aku ingin membalas segala hal...segala hal yang kau katakan juga untuk menyemangatiku saat itu. Walaupun aku tidak terlalu tahu, tapi, mudah-mudahan kata-kata itu juga berguna untukmu sama dengan setiap kata-katamu yang juga berguna untukku...
Ya Allah, terakhir, hari ini kau juga mengabulkan doaku yang terakhir kemarin. Hari ini merupakan hari terpenting untuk temanku itu. Hari ini merupakan penentuan pencapaiannya untuk menjulang lebih tinggi lagi dari sebelumnya. Sempat terbesit rasa pesimis pada dirinya. Namun, semua rasa pesimis itu terjawab hari ini. Bahwa, bukan aku dan orang sekelilingnya saja yang mengakuinya, Namun, hampir semua orang mengakui kompetensinya, bahwa dia yang terbaik untuk mendapatkan kedudukan itu.
Ya Allah, aku sungguh ikut bahagia atas hal terakhir itu. Penutup tulisanku yang terakhir ini, Ya Allah, jadikanlah dia bisa mengemban amanat yang diberikan ini dengan baik dan terus sukses dengan segala pencapaiannya dikemudian hari. Ya Allah, dekatkanlah dia kepadamu dan tuntunlah ia agar bisa memberikan keputusan terbaik untuk arah yang lebih baik....
Sekali lagi...Terima Kasih Untuk Engkau Ya Allah, dan Semoga Keberuntungan Terus Berpihak Padanya...
Amin..."
Tuesday, November 6, 2012
Baik, Paling baik, Terbaik
“Menurut gue, cowok ganteng itu yang karismatik!” selonongku
ketika aku dan kedua teman baikku membicarakan tentang kriteria lelaki idaman
pilihan masing-masing. Ya... versi lelaki idamanku berubah 180 derajat ketika
aku bertemu denganmu...
“Bismillahirrahmnirrahim...apakah kamu sudah mendengar
kata-kata penyemangat itu yang aku titipkan lewat seorang teman? Maaf aku tidak
bisa mengatakan kata-kata itu langsung lewat mulut ini. Sebut aku pengecut.
Namun, satu hal yang aku inginkan dari semua itu, bukan agar aku dikenalmu,
bukan agar aku mendapat penghargaan darimu, tapi, aku ingin esensi dari setiap
kata yang aku kirimkan padamu sebagai seorang teman, sebagai seorang yang menaruh kekaguman
lebih kepadamu. Esensi agar kau tetap semangat berjuang untuk segala langkah
yang kau harapkan...
Suatu ketika, di dalam kendaraan menuju suatu tempat, saat
itulah, aku begitu terkejut ketika membaca sebuah tulisanmu. Tulisan yang menggambarkan rasa pesimis yang
saat ini kau hadapi. Saat itulah kesedihan turut memuncak dalam hati ini. Karena,
kau bukanlah seperti seseorang yang biasa aku kenal. Seseorang yang siap
membangkitkan semangat orang-orang disekitarmu. Beribu pertanyaan terus
menyeruak timbul dalam hati ini...
Hingga suatu ketika, aku mengetahui penyebab itu. Kesedihan
ini makin menjadi-jadi. Aku ingin mengatakan langsung kata-kata yang mungkin
bisa memberikan rasa semangat lagi padamu. Dalam doaku kepada Allah, aku berharap
aku dipertemukan kepadamu disuatu jalan kehidupan yang tidak terduga agar aku
bisa memberikan percikan-percikan api semangat itu padamu. Namun, hingga detik
ini, Allah tetap dalam rencananya, taqdirku belum segaris terhadapmu seperti
sebelumnya. Hingga akhirnya, aku memutuskan untuk melakukan hal ini tepat
dihari ini, sehari sebelum hari esok, hari dimana penentuan akan semua
perjuangan yang telah kau lakukan selama ini untuk pencapaianmu...
Bismillahirrahmanirrahim...mungkin sulit untukku memulai
darimana, tapi aku mohon, tolong hilangkan rasa pesimis itu dari hatimu. Insya
Allah, Allah selalu ada untuk orang -orang yang berusaha dan meminta
pertolongan padanya. Percayalah dan terus kuatkan hatimu, bahwa Allah selalu
memberikan jalan yang terbaik untuk umatnya. Jalan terbaik yang menjadi
rahasianya yang kadang harus ditemukan sendiri oleh umatnya. Percayalah,
dipertemuanku pertama kali denganmu, diucapan pertama kali yang kau lontarkan
padaku hari itu, aku sudah yakin kau sangat kompeten. Kemudian, disetiap kata
penyemangatmu, disetiap kalimat masukan yang kau berikan setelahnya, aku makin
yakin akan hal itu. Lalu, ketika kau sukses dengan kedudukanmu hingga detik ini,
aku makin yakin kau berhak untuk itu. Dan akhirnya, ketika kau terus menjulang
lebih tinggi lagi, tidak ada lagi keraguan bagiku untuk kau memiliki hal itu...
Bismillahirrahmanirrahim...namun,seandainya, taqdir Allah
berkata lain untuk harapanmu itu, aku mohon, jangan berkecil hati. Lagi-lagi
aku ingin mengatakan bahwa Allah memiliki banyak rencana lain yang terbaik
untuk umatnya. Satu hal yang ingin aku sampaikan, bahwa kau telah banyak
memberikan perubahan sekelilingmu ke arah yang lebih baik. Perubahan yang akan
menjadi ujung tombak untuk perjalanan dan cita-cita selanjutnya....
Bismillahirrahmanirrahim... Apakah kau membaca tulisanku
ini? mungkin kau tidak membaca tulisanku ini untukmu. Tapi, satu hal yang aku
inginkan dari tulisan ini, bahwa tulisan ini ialah bentuk doa tulus dari hati
ini yang aku kirimkan kepada Allah untukmu. Agar dihari esok kau berdiri tegap
dan yakin akan keputusan terbaik untukmu. Agar kau yakin bahwa orang-orang
disekelilingmu tetap mendukungmu dengan cara-caranya masing-masing...
Bismillahirrahmanirrahim...semoga rahmat, ridho, dan
perlindungan Allah yang terbaik selalu tercurah untukmu...
Amin....”
Saturday, November 3, 2012
Quote Of The Day
Janganlah kamu menggantungkan harapanmu kepada manusia. Gantungkanlah harapanmu setinggi-tingginya hanya kepada Allah swt. (Anonim)
Recommended : Max Step - Younique Unit
Buat yang suka banget sama artis SM Entertainment, kayaknya patut banget nonton MV ini. Grup ini terdiri dari personil Girlband dan Boyband SM yang merupakan lead dancenya kayak Taemin - SHINee, Kai - EXO K, Eunhyuk - Suju, Luhan - EXO M, Henry - Suju M, sama Hyeoyon - SNSD. Menurut ni orang, sub unit ini keren banget karena bener-bener inovasi baru dari SM setelah SM Ballad, Sub unit suju, sama TaeTiSeo. MV ini juga ikut ngedukung iklan mobil Hyundai yang baru beredar di pasaran.
Yang bikin makin jadi nilai plus ialah performa Taemin yang oke banget. Gimana enggak, di MV ini taemin terlihat lebih tinggi, ganteng, dan makin keliatan dewasa. Yang lebih mengejutkan lagi, di MV ini, taemin udah berhasil nunjukin kalo dia nggak cuma bisa ngedance tapi, juga bisa nyanyi. Suara taemin mantap banget disini pas ngambil nada tinggi. Serasa denger campuran suara Jonghyun sama Onew SHINee di suara baru Taemin. Pokoknya Taemin paket komplet banget di MV ini.
*smooch
Seandainya...Tentang Rasa Yang Tak Kunjung Terucap
Masih inget sepenggal kutipan yang ni orang ambil dari
sebuah novel laris di toko buku Idul Adha lalu? Tepat setelah UTS benar-benar
dikatakan berakhir, ni orang langsung ngejar kereta di tengah hujan badai
menghampiri Kota Bogor (maaf kalo sebenarnya itu cuma ujan rintik-rintik)
supaya nggak terlambat ke toko buku alias tutup. Perjuangannya ternyata nggak
mudah, karena ni orang harus rela nungguin transitan kereta yang lumayan lama,
desek-desekan di dalam kopaja yang lumayan padetnya pol, dan berdiri di dalam
kopaja lebih dari satu jam gara-gara kena macet yang notabene jam pulang kantor
saat itu. Namun, tetap ngerasa seneng banget, karena, seperti janji di Idul Adha kemaren, ni orang akhirnya
berhasil ngerebut ni novel dari singgasananya di rak buku laris. Yippiy...
Penasaran sama ceritanya, akhirnya sesampainya di rumah, ni
orang langsung mulai ngebaca dan berhasil namatin itu buku cuma dalam waktu 4
jam saja (maaf kalo bagi ni orang itu WOW sekali). Di kata pengantar (maaf kalo
ini bukan SKRIPSI!! *sensitif) novel
ini, diceritakan bahwa seluruh novel yang dibuat sang penulis merupakan
cuplikan hidup dan sepenggal kisah kehidupannya. Di awal cerita, rada-rada sedikit menyesal
karena, seakan-akan ngebaca novel teenlit zaman bahela. Tapi, seterusnya,
lumayan bagus alur ceritanya. Bagus dari alur ceritanya yang nggak banyak
nunjukin kesan cinta-cintaan yang kalo kebanyakan bikin bosen. Spesialnya, novel
ini lebih nunjukin cerita kehidupan dari masing-masing tokoh. Yang lebih
ngenanya lagi, di novel ini nyeritain bahwa kekayaan nggak berarti apa-apa.
Tapi, dengan ilmu orang lebih terlihat terpandang. Keren..
Berkat novel ini, ni orang jadi sedikit terbuka pemikirannya
tentang peran dokter belakangan ini. Selama ini terbesit dipikiran ini, bahwa
kebanyakan orang susah-susah ngejar fakultas kedokteran hanya demi prestise dan
harga diri semata. Ni orang juga sempet berfikir begitu banyak orang
berbondong-bondong ngejar fakultas kedokteran, rela ngabisin waktu dan umurnya
buat bisa memakai jas praktik kebanggan itu, tapi, kesehatan di Indonesia nggak
kunjung membaik. Bahkan banyak malpraktik merajalela. Namun, lewat novel ini
sedikit merubah pemikiran ini, bahwa sebenarnya, seorang dokter merasa dingin
ke pasiennya bukan sepenuhnya keinginannya, tapi, karena usaha seorang dokter
membentengi diri dari kesedihan seorang dokter yang pasiennya satu persatu
meninggal. Selain itu, di cerita ini juga diceritakan seorang dokter yang
selalu menyimpan foto-foto pasiennya yang meninggal dunia karena, seorang
pasien sudah cukup merasa bahagia apabila mendapatkan dokter yang merawatnya
masih mengingatnya ketika pasiennya sudah meninggal dunia. Terharu...karena
ternyata masih ada dokter “berperasaan” ditengah sekian dokter yang ada di
dunia ini walaupun, hanya di cerita novel belaka...
Berkat novel ini juga ni orang sadar bahwa nggak sebaiknya
melihat seseorang dari luarnya saja. Bahwa kebenaran kata-kata “don’t judge the
book by it’s cover” itu benar adanya. Belum tentu orang kaya itu bahagia dan
jahat dan juga belum tentu orang miskin itu sengsara dan menyedihkan. Bahwa
kalau seseorang memiliki tekad, maka tekad itu akan mengalahkan ketakutannya.
Bahwa hidup harus bermakna untuk orang lain. Bahwa hidup itu sulit dan agar
terus hidup harus bisa menghadapi dan mengatasi segala tantangan...
Berkat novel ini juga ni orang banyak belajar dari tokoh
utama dari novel ini, bahwa sebenarnya mereka berdua saling menyukai dari SMA,
namun, sang pria hanya mengirim sinyal tanpa memberitahu perasaan yang
sebenarnya pada sang wanita. Namun, sang wanita setia menunggu sang pria hingga
lima tahun, menunggu pengakuan yang sebenarnya dari pria tersebut. Hingga suatu
ketika, kedua orang tersebut bertemu di pernikahan temannya dan berjanji untuk
bertemu kembali. Di pertemuan selanjutnya, sang pria memberikan pengakuan bahwa
sebenarnya dia menyukai sang wanita sejak SMA hingga detik itu. Sang wanita
juga membalas pengakuan tersebut dan ikut mengakui hal tersebut. Mendengar hal
itu, sang pria merasa kaget dan sedih sambil menunjukkan cincin emas putih yang
melingkar di jari manis tangan kirinya, bahwa dia memiliki janji hati yang lain,
bahwa bagaimanapun mereka tidak bisa bersatu.
Bahwa ada beberapa hal yang harus dikatakan baru bisa dimengerti. Hal
ini yang sama berlaku untuk rasa suka.
Jika memang menyukainya, maka harus mengatakannya...
Berkat novel ini juga, ada sepenggal kalimat di novel ini
yang juga ingin disampaikan pada seseorang...
“Saat ini, bagiku keluargaku dan temanku saja sudah cukup.
Tapi kelak, jika aku sudah mampu untuk mencintai seorang laki-laki sepenuhnya,
orang itu mungkin adalah kau...”
UTS is DONE!!
YEAHHHHH....akhirnya UTS semester tujuh ini berakhir!! UTS
terakhir ni orang di IPB berakhir!! Benar-benar patut dirayakan...
*Alhamdulillah
Untuk UTS ini bisa dikatakan merupakan Ujian Tidak Siap,
karena dari diri ni orang untuk pertama kalinya nggak ada persiapan sama sekali
buat nyambut UTS ini akibat kesibukan ngejar deadline PROYEK STUDIO yang makan
waktu berminggu-minggu. Akibat dari PROYEK STUDIO ini juga bikin jenuh banget
buka slide bahkan yang lebih parahnya lagi selalu bawaannya pingin tidur terus
tiap berniat mulai baca slide. Haduh...
Untuk dua mata kuliah di UTS minggu pertama, sama sekali
nggak ada persiapannya akibat masih terus-terusan nyelesain PROYEK STUDIO yang
bookletnya harus dikumpul pada hari jumat. Puncaknya... UJIAN SIDANG TENGAH
SEMESTER PROYEK STUDIO..
Seperti cerita sebelumnya, di tengah perjalanan mau pulang
ke bogor setelah liburan Idul Adha di Jakarta, ni orang ngerasa gemeteran di
dalam bis (maaf kalo sebenernya nyetir supir busnya juga ugal-ugalan) ngeliat update
status di twitter tentang dosen penguji PROYEK STUDIO di landscapers46 (maaf
kalo sebenernya ni orang belum tahu admin landscapers46 itu siapa *misterius)
sampe akhirnya, seorang teman mengirimkan jadwal ujian. Dari jadwal ujian
tersebut akhirnya diketahui bahwa, MIMPI SIANG BOLONG JADI KENYATAAN karena
ternyata dapet dosen penguji ialah dosen yang paling ditakutin seantero jagad
ARL di PROYEK STUDIO ini. Mamam....
Saking takutnya, ni orang sampe belajar presentasi yang
baik, minta doa dari papa suri (lagi-lagi papa suri memang paling yang bisa
diandalkan), dan sholat tahajud minta perlindungan kepada Allah semoga mimpi
tersebut nggak sepenuhnya jadi kenyataan. Hingga akhirnya, fajar menyingsing
yang menandakan hari ujian telah tiba...
Efek memiliki NIM termasuk paling awal berimplikasi pada
waktu jadwal yang dapet di pagi hari, yang harus berangkat sendiri karena
teman-teman harmonies yang lain kedapetan jadwal rata-rata jam 1 siang. Sempet
merasa tenang karena, satu dosen penguji tidak bisa hadir. Sempet merasa lebih
tenang lagi, karena, dua kloter sebelumnya bilang “gak papa kok.. malah tadi
pada ketawa dan bercandaan di dalem ruangan”. Tapi, kembali keringetan setelah
kloter sebelumnya keluar dan bilang “seru banget” (maaf kalo ini sebenernya
fungsi “tanda kutip” sebenarnya). Hanya bisa berdoa dan berzikir dalam hati...
Begitu masuk ruangan, efeknya beda banget, dari ketakutan
jadi MAKIN TAKUT!! Apalagi dalam satu kloter itu ada empat orang dan
berdasarkan nim satu kloter, ni orang dapet urutan terakhir buat presentasi.
Jadi bisa dibayangin makin ketakutanlah ni orang ngeliat satu persatu udah
diserbu dengan beragam pertanyaan sebelumnya hingga tiba saatlah ni orang
presentasi...
Dengan bermodal yakin, ni orang dengan lancarnya ngejelasin
KONSEP desain. Begitu mulai di siteplan baru dimulailah pertanyaan-pertanyaan
analitis seperti “itu lebar pedestrian
disable person sama pedestrian biasa berapa?” “lebar jalan sepeda?”
“Siteplan skala 1:200 kamu mana?” “Jarak antar planter box berapa?” “Lampu
jalannya letaknya dimana?” “Apa yang membedakan antara pedestrian biasa dan
pedestrian disable person” dan sebagainya. Sempet ngerasa “sesuatu” tapi,
akhirnya, begitu keluar menyadari kalo sebenarnya mungkin pertanyaan dosen saat
itu pingin menguji kalo seberapa tahu sama desainnya sendiri dan apakah bener
desain itu dibuat sendiri ato nggak. Begitu keluar juga cuma bisa ketawa bareng
temen satu kloter gara-gara muka aneh masing-masing orang gara-gara ketakutan
sama dosen penguji. Ya...memang, berasa banget itu kayak pra sidang jadi berasa
pemanasan. Baiklah bapak dan ibu dosen, kritik dan saran sangat saya terima dan
berjanji akan memperbaikinya di UAS....*amin
Setelah ujian PROYEK STUDIO, berasa banget capeknya. Apalagi
ngeliat soal Pertanian terpadu yang rada-rada aneh bin ajaib karena sama sekali
nggak ada basic sama sekali tentang perkebunan. Apalagi soal analitis berupa
kutipan abstrak yang ILMIAH BANGET!! Tapi, kata dosen sekaligus pengawasnya
waktu itu “Tenang aja, kalian kerjain aja, nanti gampang tinggal saya katrol
nilainya” Beneran ya, pak, ditunggu realisasinya... *ngarep
Dan yang terakhir, Tata Laksana Profesi Arsitektur Lanskap.
Rada aneh juga ngeliat soalnya yang ternyata disuruh bikin perencanaan pake
CPM, kurva S, dan Gantt chart dengan bobot nilai paling tinggi dibanding soal
lainnya!! Rada bete juga sama diri sendiri,gara-gara justru soal hapalan yang lumayan bisa bobot
nilainya kecil banget dan grafik yang selintas dipelajarinnya malah bobotnya
30!!*mamam
Begitulah lika liku UTS Mahasiswa Arsitektur Lanskap IPB
tingkat akhir. Emang bener kata seorang kakak tingkat yang sekarang baru lulus
sidang “Jangan ngaku mahasiswa tingkat akhir kalo belum ngerasain PERE sama
PROSTUD!” dan jadi inget sama kata-kata salah satu kakak tingkat yang caur
banget waktu ni orang masih semester empat “Gue saranin mumpung masih semester
4 mending lu pindah dah ke jurusan lain” nikmati sajalah, kapan lagi bisa kayak
gini *pasrah
Subscribe to:
Posts (Atom)