Friday, October 26, 2012

Quality Time



Setelah kenyang makan mangga sepiring mentengteng dan berhasil mengeluarkan mangga kemudian dari perut (alias mules-mules akibat kalap) akhirnya, ni orang punya kekuatan buat mulai menguraikan kalimat per kalimat akibat hidup yang sulit ditafsirkan ini (maaf kalo ni orang sok puitis). Ngomong-ngomong soal mangga, mangga dalam bentuk minuman ini sukses menjadi penenang dikala kegundahan dan kegetiran ngejar deadline kuliah yang akhirnya KUNJUNG BERAKHIR!!! Yeay...

Sekarang tepat tanggal 26 Oktober 2012 yang bertepatan dengan Idul Qurban. Segenap direksi blog “Maaf Kalo Nggak Jelas!!” (maaf kalo ternyata ni orang sebagai pimpinan di direksi yang “semu” ini) ngucapin Happy Ied Mubarak!! Semoga dengan adanya Idul Qurban ini, seluruh umat islam di dunia ini semakin peduli dengan sesamanya, amin...

Tidak terasa air mata ini menetes dan nggak bisa diungkapin dengan kata-kata sama ni orang pas ngeliat akhirnya tugas PROYEK STUDIO nya berhasil ditumpuk dengan tugas anak-anak landscape 46 yang lainnya didepan mata sang asprak. (maaf kalo ni orang seharusnya layak dinobatkan jadi artis terbaik di laga pesinetronan). Walaupun sempet dalem pas tiba-tiba seorang kakak kelas 45 yang kocaknya parah banget (maaf kalo kayaknya kakak kelas ini sudah ditakdirkan jadi pelawak sejak dia lahir dilihat dari auranya) nyeletuk “Jangan dipeluk-peluk tugasnya, nanti juga dicoret-coret juga ama dosen”, tapi keceriaan nggak abis-abis karena berhasil merampungkan booklet yang bikin mimpi buruk selama dua minggu ini setiap ngeliat laptop...





Praktis setelah ngumpulin tugas ini, langsung cabut beli brownis pesenan sang mama suri (maaf kalo sejujurnya cerewet sang mama suri persis seperti cerewetnya mama suri antagonis yang ada di tipi-tipi). Setelah itu, langsung cabut ke baranangsiang (setelah nyerah dengan keadaan nungguin satu jam lebih Bis Primajasa di depan BNI kampus sendirian kayak anak ilang) buat pulang ke Jakarta. 

Bayangin...Akhirnya, hari ini datang!! Hari dimana akhirnya bisa ketemu papa suri, mama suri, kakak suri (maaf kalo sebenarnya mereka bukan terbuat dari timun suri). Walaupun sebelumnya sempet dibuat kesel sama kunci rumah yang susah banget dibuka, tapi nggak menyurutkan semangat ni orang buat kangen-kangenan sama rumahnya. Begitu ketemu sama sang papa suri dan mama suri, ni orang nggak henti-hentinya nyerocos kayak kereta nyeritain segala keluh kesahnya selama dua minggu ini...

Quality time. Ya...waktu yang sangat berkualitas ini bener-bener pingin didekasikan untuk keluarga ni orang. Setelah semua hal yang telah terjadi, ngerasa banget keluarga sangat-sangat berharga. Pepatah bahwa “Keluarga tidak mungkin menjerumuskan” dan “Tempat yang terbaik ialah keluarga” sangat melekat dihati dan pikiran ni orang, bahwa mereka ialah yang terbaik yang pernah ada...

Keesokan harinya, akhirnya dikejutkan sama suara mama suri yang ngambek gara-gara susah banget ngebangunin dua anak perempuannya yang kebluk banget (maaf kalo ni orang minta disiram) buat sholat Ied. Akhirnya, dengan semangat yang tinggal setitik, berhasil bangun dari kasur dengan harapan dapet pahala dari Sholat Ied kali ini karena, nggak Sholat Ied yang kemaren akibat berhalangan. Di akhir Sholat Ied, nggak sengaja ngerogoh tas mukena milik kakak suri (maaf kalo ni orang ternyata KEPO) sampe akhirnya nemuin kertas origami di dalamnya. Ngeliat hal itu, kakak suri langsung nyeletuk “Bisa nggak bikin Burung Bangau?” Sontak ni orang kaget. Kaget karena akhirnya ni orang privat bikin burung bangau dari origami sama Kakak Suri ditengah Khotbah Sholat Ied (Maafkan ni orang, Ya Allah). Kaget karena untuk kesekian kalinya ni orang akhirnya teringat kembali kepada seseorang terpenting baginya lewat origami burung bangau ini. Seseorang yang pernah punya tempat dihati ini dan akhirnya berusaha untuk dilupakan dari hati ini. Bodoh memang....

 
Setelah sempet tidur pulas sehabis sholat ied, suara papa suri (maaf kalo posisi mereka bergantian) sangat santer ditelinga, membangunkan kedua anak perempuannya (maaf kalo ni orang dan kakak suri seharusnya dibangunkan pake panci) karena sudah saatnya kumpul keluarga besar di rumah oma. Dengan baju landcoustic himpunan (maaf kalo baju baru ini bener-bener dipake dihari raya), akhirnya ni orang siap untuk menuju rumah sang oma tersayang...

Sesampainya disana, seperti dugaan, lagi-lagi jadi keluarga pertama yang sampai dirumah oma. Ditengah rasa kantuk yang sudah diujung tanduk, akhirnya langsung masuk ke kamar sang oma untuk sejenak melepas lelah sampai sayup-sayup terdengar dua saudara ni orang yang tinggal di petukangan sudah terdengar di ruang tamu. Hanya mereka berdua yang datang karena kedua orangtuanya memutuskan untuk naik haji tahun ini. Ya...bisa dibilang keadaan mereka hampir sama mengenaskannya dengan ni orang pas ditinggal mama suri naik haji. Namun, kondisinya sedikit berbeda karena papa suri sudah terlebih dahulu naik haji sehingga, bisa mengantikan untuk menjaga keduanakperempuannya. Kondisi mengenaskannya dahulu hanya pada keadaan rumah yang ditinggal sebulan sama “orang” yang rajin memolesnya (maaf kalo ni orang, papa suri, dan kakak suri akhirnya sibuk kerja bakti ngeberesin rumah tiga hari sebelum kepulangan sang mama suri dari tanah suci saking nggak tahan denger kecerewetannya). Semuanya terasa menyenangkan, dari makanan sampe obrolan hangatnya. Namun yang nggak ngenakin, ternyata mata ini bener-bener nggak bisa berkompromi hasil dari begadang ngejar deadline PROYEK  STUDIO semingguan. Alhasil harus bolak-balik kamar sang oma untuk sekedar mejamin mata. Namun, akhirnya tetep nggak berhasil juga gara-gara keluarga lain yang juga sibuk bolak-balik kamar oma dengan urusan masing-masing. Menyedihkan...

Diperjalanan pulang, akhirnya papa suri memutuskan untuk memutar kemudi menuju toko buku. Ini dikarenakan ketidaktahanannya kepada kakak suri yang meraung-raung minta diikuti keinginannya (Maaf kalo ini lebay). Sementara ibu suri sibuk di tempat DVD nyari DVD Discovery Channel dan National Geography untuk bahan mengajar disekolahnya, ni orang dan kakak suri langsung menuju ke lantai tiga tempat komik dan novel dijajakan. Ketika sang kakak suri langsung menghamburkan diri menjelajah ke setiap sisi rak buku, ni orang justru menghentikan langkahnya di rak novel best seller ditempat terdepan, tempat kesukaannya. Hingga akhirnya, ditatapan pertamanya, ni orang melihat novel yang cukup membuatnya tertarik. Sebuah novel Karangan  Windhy Puspita dewi  berjudul “Seandainya-tentang rasa yang tak kunjung terucap”...


Penasaran dengan sinopsis ceritanya, membuat ni orang galau untuk membelinya ditengah keadaan ujian tengah semester yang masih berjalan sampai akhirnya dikeputusan untuk tidak membelinya. Namun, dalam hati berjanji setelah ujian ini, akan langsung merebut sang novel tersebut dari rak singgasananya itu. Tetap dengan rasa penasaran terhadap ceritanya, akhirnya memutuskan untuk membaca ulasan singkat cerita dibelakang novel tersebut. Setelahnya, hati ini berubah untuk kembali getir akibat tersadar 80% kemiripan kata-kata puitis ulasan tersebut dengan cerminan keadaan perasaan saat ini...

“Aku akan menjadi buih...

Seperti putri duyung di dongeng, kelak aku akan menjadi buih dan membawa mati semua rahasia hatiku. Sebut aku pesimis, tapi sudah terlalu lama aku menunggu saat yang tepat untuk kebenaran itu.

Aku kalah bahkan sebelum mulai angkat senjata. Kau ada di hidupku, tapi bukan untuk kumiliki. Meski begitu, kenapa aku tidak berusaha untuk berbalik dan mencari jalan keluar dari bayang-bayang dirimu?

Jika suatu hari kau menyadari perasaanku ini, kumohon jangan menyalahkan dirimu. Mungkin memang sudah begini takdir rasaku. Cintaku padamu tak akan pernah melambung ke langit ketujuh. Aku hanya akan membiarkan buih-buih kesedihanku menyaru bersama deburan ombak laut itu. Karena inilah pengorbanan terakhirku, membiarkanmu bahagia tanpa diriku...”

No comments:

Post a Comment