Judul dari postingan ini memang rada aneh (maaf kalo yang
nulis juga orang aneh) tapi, hal itulah yang dirasakan saat ini sama ni orang.
Kejadian ini terjadi ketika ni orang merasa sendiri ditengah-tengah pusat
keramaian suatu desa darmaga (maaf kalo rada ambigu).
Hari ini untuk mau tidak mau ni orang harus menerima
kenyataan gara-gara nggak bisa balik ke kampung halaman ditengah kota. Sedih
sudah pasti sangat dan bertubi-tubi. Sedih karena akhirnya harus kembali
bersedia bertanggung jawab atas amanat yang diberikan. Sedih karena nggak bisa
curhat dengan ibu suri, makan makanan bikinan ayah suri, dan cekikikan nggak
jelas di malem hari sama kakak suri (maaf kalo lagi-lagi nama ni orang bukan
suri). Sedih karena sang harmonies (lagi-lagi maaf kalo ini bukan siaran
orkestra SCTV) ternyata punya acara bebas masing-masing sehingga bisa pulang ke
kampung halaman dan bisa malem mingguan sama pacar yang lama nggak ditemuin
saking padatnya rutinitas kampus (maaf kalo ni orang masih jomblo sejak lahir).
Sedih karena salah satu harmonies harus sakit yang belum beranjak sembuh (cepet
sembuh dan doa terbaik terus mengalir teruntukmu). Sedih karena sang kadiv
justru bisa pulang disaat dia melarang anak buahnya pulang (maaf buat yang ini
hahaha). Kesedihan ini bertambah ketika akhirnya yang dijadwalkan ada kepentingan
terkait amanat justru dibatalkan. Praktis hanya bisa meratapi sendiri keadaan
ini di 3 x 3 meter kamar kosan (maaf kalo ni orang niat banget ngitungin ubin
kamar demi tulisan ini).
Tiba-tiba telepon berdering disaat ni orang lagi enaknya
terlelap di tidurnya karena bingung harus ngapain. Ajakan untuk bertualang pun
datang dari empat orang wanita perkasa (maaf udah buntu nyari sebutan). Perkasa
karena dari mereka berempat, ni orang belajar akan tanggung jawab sebuah
amanat. Perkasa karena ditengah kelelahan, mereka tetap ingat akan orang lain
dan keadaan yang lain. Perkasa karena ditengah kelelahannya, mereka tidak
menampakkan rasa untuk mengeluh dan menyerah pada keadaan. Mungkin kata-kata
inilah yang bisa ni orang gambarkan untuk empat orang ini (maaf jadi kelihatan
terlihat mellow). Setelah mendapat ajakan ini, tanpa pikir panjang ni orang
mengiyakan untuk bergabung untuk memulai petualangan ini...
Sampailah akhirnya ni orang dengan empat orang wanita perkasa
di tempat tujuan yang akan memulai petualangan ini. Perut keroncongan hasil
dari berdesak-desakan melawan kepadatan penumpang kendaraan dan teriknya panas
tidak bisa dielakkan lagi. Akhirnya, mulailah setelah memenuhi kewajiban
kepada-Nya, ni orang dengan empat wanita perkasa ini berburu tempat di tempat
tujuan petulangan pertama. Tempat ini notabene nggak bisa disangkal lagi bisa
meredakan raungan perut yang meronta-ronta minta asupan. Ni orang pun nggak
ketinggalan nyobain satu per-satu makanan yang dihidangkan saat itu (maaf kalo
ni orang tukang nyomotin makanan). Setelah perut ini berhenti akan teriakannya,
mulailah mata ini meronta-ronta minta hiburan. Kemudian diputuskan dimulai
perjalanan menuju tempat petualangan kedua...
Sampailah kemudian diputuskan untuk menuju tempat
petualangan kedua. Tempat ini penuh dengan atribut yang berbentuk tokoh robot kucing
masa kecil yang sangat dikenang. Tidak disangkal lagi hal itu mengikutsertakan
tangan yang ikut-ikutan gatal untuk membawa salah satunya pulang (maaf kalo ni
orang nggak punya garukan). Sejenak hati ini sedikit terhibur oleh canda tawa
yang memenuhi raut muka empat wanita perkasa tersebut. Kemudian, tingkah laku mereka
yang polos terus membuat bibir ini mengganti bentuknya dengan senyuman. Seketika semangat membangkitkan lelucon yang
menjadi kekhasan timbul dari diri. Semangat yang tadinya terlupakan sejak
tadi...
Kemudian, lagi-lagi tenggorokan ini bergantian dengan perut meronta-ronta
minta asupan. Akhirnya diputuskan untuk terakhir kalinya menuju tujuan
terakhir. Tempat ini lagi-lagi notabene hidup dengan kekhasannya yang memiliki
nama yang terbentuk dari dua huruf dengan promosi iklan yang cukup unik.
Sesampainya di tempat tersebut, keadaan ini semakin menghibur ketika disana
terlihat pasangan yang ditakdirkan oleh-Nya untuk bersama (maaf kalo ni orang ingin
seperti mereka) yang cukup dikenal melambai minta bergabung. Gosip teranyar dan
lelucon hangat terus menyelimuti kebersamaan di tempat ini. Percaya atau tidak,
setelah kejadian terakhir ini, segala hal menyedihkan yang telah timbul sebelumnya
sudah siap untuk mejauh dari pikiran. Hal ini juga membuat siap jiwa dan raga
untuk semangat kembali menerima perhelatan disegala sisi dikeesokan harinya...
Apakah setelah itu perjalanan ini selesai?!? Ternyata tidak.
Kenyataan yang tidak terduga datang ketika empat orang perkasa tersebut
satu-persatu menjauh, kembali ke hunian masing-masing. Sesaat seketika hati ini
meronta-ronta kembali meminta bagiannya. Kemudian, didalam kendaraan umum yang
terus beranjak kosong, hal ini juga mengikutsertakan pikiran untuk menjawab keinginan
hati yang terus meminta dipenuhi. Sambil menerawang mencoba menjawab pertanyaan
yang terus merongrong isi kepala, tampaklah dari kejauhan, seseorang, yang sudah
lama dirindukan. Ya...seseorang...yang selama ini memenuhi batin, hati, dan pikiran.
Seseorang...yang sebelumnya pernah dibenci atas hal yang menurut pikiran ini
tidak masuk akal. Seseorang...yang disetiap detik kata-katanya meresap jauh
kedalam hati dan pikiran ini. Seseorang...yang setiap pemberiannya terus akan dijaga
meski usang atau dimakan oleh waktu. Seseorang...yang pertamakali mengucapkan
rasa syukur ketika terjadi perubahan dalam diri ini. Seseorang...yang berusaha
terus diimbangi namun tetap dalam kenyataan untuk tidak bisa mengimbanginya....
Dalam perjalanan terakhir bersama kendaraan ini, hati ini terus menatap kepadanya
seakan-akan tidak ingin luput sedetikpun tentang momen ini. Hingga akhirnya,
waktu menyadarkan bahwa saatnya harus beranjak. Saat itu, ingin rasanya segera
turun, berharap dapat bertemu dengannya, menyapanya dari dekat, dan melihat
senyuman yang sudah lama tidak dilihat tersebut. Namun, takdir berkata lain,
kenyataan ternyata tidak sesuai dengan pengharapan seiring dengan perjalanan
terakhir ini yang tidak segaris lurus dengannya.....
No comments:
Post a Comment