Saturday, September 29, 2012

Sendiri...Bersyukur atau tidak?!?


Judul dari postingan ini memang rada aneh (maaf kalo yang nulis juga orang aneh) tapi, hal itulah yang dirasakan saat ini sama ni orang. Kejadian ini terjadi ketika ni orang merasa sendiri ditengah-tengah pusat keramaian suatu desa darmaga (maaf kalo rada ambigu).

Hari ini untuk mau tidak mau ni orang harus menerima kenyataan gara-gara nggak bisa balik ke kampung halaman ditengah kota. Sedih sudah pasti sangat dan bertubi-tubi. Sedih karena akhirnya harus kembali bersedia bertanggung jawab atas amanat yang diberikan. Sedih karena nggak bisa curhat dengan ibu suri, makan makanan bikinan ayah suri, dan cekikikan nggak jelas di malem hari sama kakak suri (maaf kalo lagi-lagi nama ni orang bukan suri). Sedih karena sang harmonies (lagi-lagi maaf kalo ini bukan siaran orkestra SCTV) ternyata punya acara bebas masing-masing sehingga bisa pulang ke kampung halaman dan bisa malem mingguan sama pacar yang lama nggak ditemuin saking padatnya rutinitas kampus (maaf kalo ni orang masih jomblo sejak lahir). Sedih karena salah satu harmonies harus sakit yang belum beranjak sembuh (cepet sembuh dan doa terbaik terus mengalir teruntukmu). Sedih karena sang kadiv justru bisa pulang disaat dia melarang anak buahnya pulang (maaf buat yang ini hahaha). Kesedihan ini bertambah ketika akhirnya yang dijadwalkan ada kepentingan terkait amanat justru dibatalkan. Praktis hanya bisa meratapi sendiri keadaan ini di 3 x 3 meter kamar kosan (maaf kalo ni orang niat banget ngitungin ubin kamar demi tulisan ini). 

Tiba-tiba telepon berdering disaat ni orang lagi enaknya terlelap di tidurnya karena bingung harus ngapain. Ajakan untuk bertualang pun datang dari empat orang wanita perkasa (maaf udah buntu nyari sebutan). Perkasa karena dari mereka berempat, ni orang belajar akan tanggung jawab sebuah amanat. Perkasa karena ditengah kelelahan, mereka tetap ingat akan orang lain dan keadaan yang lain. Perkasa karena ditengah kelelahannya, mereka tidak menampakkan rasa untuk mengeluh dan menyerah pada keadaan. Mungkin kata-kata inilah yang bisa ni orang gambarkan untuk empat orang ini (maaf jadi kelihatan terlihat mellow). Setelah mendapat ajakan ini, tanpa pikir panjang ni orang mengiyakan untuk bergabung untuk memulai petualangan ini...

Sampailah akhirnya ni orang dengan empat orang wanita perkasa di tempat tujuan yang akan memulai petualangan ini. Perut keroncongan hasil dari berdesak-desakan melawan kepadatan penumpang kendaraan dan teriknya panas tidak bisa dielakkan lagi. Akhirnya, mulailah setelah memenuhi kewajiban kepada-Nya, ni orang dengan empat wanita perkasa ini berburu tempat di tempat tujuan petulangan pertama. Tempat ini notabene nggak bisa disangkal lagi bisa meredakan raungan perut yang meronta-ronta minta asupan. Ni orang pun nggak ketinggalan nyobain satu per-satu makanan yang dihidangkan saat itu (maaf kalo ni orang tukang nyomotin makanan). Setelah perut ini berhenti akan teriakannya, mulailah mata ini meronta-ronta minta hiburan. Kemudian diputuskan dimulai perjalanan menuju tempat petualangan kedua...

Sampailah kemudian diputuskan untuk menuju tempat petualangan kedua. Tempat ini penuh dengan atribut yang berbentuk tokoh robot kucing masa kecil yang sangat dikenang. Tidak disangkal lagi hal itu mengikutsertakan tangan yang ikut-ikutan gatal untuk membawa salah satunya pulang (maaf kalo ni orang nggak punya garukan). Sejenak hati ini sedikit terhibur oleh canda tawa yang memenuhi raut muka empat wanita perkasa tersebut. Kemudian, tingkah laku mereka yang polos terus membuat bibir ini mengganti bentuknya dengan senyuman.  Seketika semangat membangkitkan lelucon yang menjadi kekhasan timbul dari diri. Semangat yang tadinya terlupakan sejak tadi...

Kemudian, lagi-lagi tenggorokan ini bergantian dengan perut meronta-ronta minta asupan. Akhirnya diputuskan untuk terakhir kalinya menuju tujuan terakhir. Tempat ini lagi-lagi notabene hidup dengan kekhasannya yang memiliki nama yang terbentuk dari dua huruf dengan promosi iklan yang cukup unik. Sesampainya di tempat tersebut, keadaan ini semakin menghibur ketika disana terlihat pasangan yang ditakdirkan oleh-Nya untuk bersama (maaf kalo ni orang ingin seperti mereka) yang cukup dikenal melambai minta bergabung. Gosip teranyar dan lelucon hangat terus menyelimuti kebersamaan di tempat ini. Percaya atau tidak, setelah kejadian terakhir ini, segala hal menyedihkan yang telah timbul sebelumnya sudah siap untuk mejauh dari pikiran. Hal ini juga membuat siap jiwa dan raga untuk semangat kembali menerima perhelatan disegala sisi dikeesokan harinya...

Apakah setelah itu perjalanan ini selesai?!? Ternyata tidak. Kenyataan yang tidak terduga datang ketika empat orang perkasa tersebut satu-persatu menjauh, kembali ke hunian masing-masing. Sesaat seketika hati ini meronta-ronta kembali meminta bagiannya. Kemudian, didalam kendaraan umum yang terus beranjak kosong, hal ini juga mengikutsertakan pikiran untuk menjawab keinginan hati yang terus meminta dipenuhi. Sambil menerawang mencoba menjawab pertanyaan yang terus merongrong isi kepala, tampaklah dari kejauhan, seseorang, yang sudah lama dirindukan. Ya...seseorang...yang selama ini memenuhi batin, hati, dan pikiran. Seseorang...yang sebelumnya pernah dibenci atas hal yang menurut pikiran ini tidak masuk akal. Seseorang...yang disetiap detik kata-katanya meresap jauh kedalam hati dan pikiran ini. Seseorang...yang setiap pemberiannya terus akan dijaga meski usang atau dimakan oleh waktu. Seseorang...yang pertamakali mengucapkan rasa syukur ketika terjadi perubahan dalam diri ini. Seseorang...yang berusaha terus diimbangi namun tetap dalam kenyataan untuk tidak bisa mengimbanginya....

Dalam perjalanan terakhir bersama kendaraan  ini, hati ini terus menatap kepadanya seakan-akan tidak ingin luput sedetikpun tentang momen ini. Hingga akhirnya, waktu menyadarkan bahwa saatnya harus beranjak. Saat itu, ingin rasanya segera turun, berharap dapat bertemu dengannya, menyapanya dari dekat, dan melihat senyuman yang sudah lama tidak dilihat tersebut. Namun, takdir berkata lain, kenyataan ternyata tidak sesuai dengan pengharapan seiring dengan perjalanan terakhir ini yang tidak segaris lurus dengannya.....

No comments:

Post a Comment